• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

BAHAGIA DENGAN APA YANG KITA MILIKI

Oleh: Ust Humaidi Mufa, M.Pd

Kebahagiaan adalah emosi yang kompleks dan sering kali sulit dipahami yang dikejar oleh manusia tanpa henti. Ini adalah keadaan pikiran yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, dari keadaan hidup hingga watak pribadi. Banyak orang percaya bahwa kebahagiaan bergantung pada perolehan yang lebih banyak, mencapai tujuan yang lebih tinggi, atau mengumpulkan kekayaan yang lebih besar. Namun, ada kebenaran mendalam yang sering terabaikan yakni kebahagiaan sejati ternyata dapat ditemukan dengan menghargai apa yang sudah kita miliki saat ini.

Mengejar kebahagiaan sering kali membuat orang terus mencari lebih banyak lagi. Pada era ini, kita dibombardir dengan pesan-pesan yang menunjukkan bahwa kita amat membutuhkan gadget tercanggih, fashion termahal, atau harta benda terbaru untuk merasa puas. Meskipun hal-hal ini secara manusiawi dapat memberikan kesenangan sementara, namun jarang sekali mengarah pada kebahagiaan yang hakiki. Treadmill hedonis, sebuah fenomena psikologis, menunjukkan bahwa ketika kita memperoleh lebih banyak, maka ekspektasi kita meningkat, dan kita akan terus-menerus membutuhkan lebih banyak untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang sama. Siklus yang tak berujung ini dapat menjebak kita dalam keadaan ketidakpuasan yang terus-menerus. Buya KH. Burhanuddin Marzuki pernah berpesan bahwa ada 2 hal didunia ini yang tak akan pernah habis dikejar namun yang pertama merupakan kebaikan yaitu ilmu dimana semakin kita belajar maka kita akan semakin merasa haus dan keduanya adalah keburukan, yaitu harta dimana semakin kita kejar maka akan selalu membuat kita merasa “lapar”.

Sejatinya, menemukan kepuasan dalam apa yang kita miliki menawarkan jalan menuju kebahagiaan yang hakiki. Menghargai orang-orang yang ada disekeliling kita, pengalaman dalam kehidupan, dan harta benda yang saat ini kita miliki, dapat menghasilkan rasa kepuasan dalam bingkai qana’ah yang mendalam. Coba sejenak kita merenung dan merefleksikan akan segala nikmat yang dianugerahi Tuhan kepada kita, niscaya kita akan dapati bahwa betapa banyak hal yang patut kita syukuri. Praktek bersyukur ini dapat mengalihkan fokus kita dari apa yang kita rasa kurang dengan besarnya keberlimpahan nikmat yang ada di sekitar kita.

Salah satu prinsip dasar untuk menghargai apa yang kita miliki adalah kesadaran penuh. Dengan hidup kita saat ini dan banyak terlibat dengan lingkungan sekitar, sebenarnya kita dapat memperoleh kegembiraan dari kesenangan hidup yang sederhana. Tak muluk-muluk, entah itu ketika kita berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat, berada dibawah bimbingan guru dan orang-orang yang menyayangi kita, atau berada pada circle pergaulan yang selalu membangkitkan kita untuk dapat terus melakukan kebaikan demi kebaikan. Pengalaman-pengalaman inilah yang dapat membawa kita pada kebahagiaan tulus. Tidak perlu membandingkan kebahagiaan yang orang lain punya. Karena sejatinya kebahagiaan selalu memiliki standar ganda dan tidak pernah pasti ! kadang yang menurut kita sepele ternyata istimewa bagi orang lain, kadang yang menurut orang lain bahagia menurut kita justru biasa saja, ini karena bahagia tidak ada standar ukurannya. Bayangkan, rumah kecil yang kita huni saat ini mungkin terkesan biasa saja namun bisa jadi rumah itulah yang diinginkan oleh orang-orang diluaran sana yang saat ini belum memiliki tempat tinggal.

Terakhir, tulisan ini mengingatkan saya pada Rasulullah SAW yang juga pernah berpesan dalam satu sabdanya : “Lihatlah (dalam urusan nikmat) kepada orang yang ada dibawahmu dan jangan melihat kepada orang yang berada diatasmu”. Jika apa yang dipesankan oleh Rasulullah SAW ini kita gunakan dalam lakon kehidupan kita sehari-hari niscaya kita tidak akan pernah mengeluh dan senantiasa mensyukuri atas apa yang telah kita miliki pada saat ini tanpa harus memaksa Tuhan untuk selalu memenuhi apa yang belum kita miliki. (HM)

Tulisan Lainnya
NO PERFECT LIAR

By: Jiddah Zainab Tak ada ciptaan Tuhan yang sia sia. Hanya saja banyak manusia yang belum faham hikmah dari banyak penciptaan Tuhan Seperti hal nya Tuhan menciptakan lidah tak bertul

17/01/2025 11:45 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 162 kali
DAUR HIDUP

Oleh Halimatus Sadiyah Siklus kehidupan yang tidak akan pernah selesai, jika manusia masih diberikan kesempatan untuk menghembuskan nafasnya. Akan selalu berputar mengikuti alur cerita

02/01/2025 07:16 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 111 kali
YAKIN, MAU SEPERTI INI SAJA ? (Sebuah Resolusi Untuk Tahun 2025)

Oleh: Humaidi Mufa Kita hidup di era yang serba cepat, di mana segala sesuatu seolah harus instan dan tidak boleh lama. Informasi mengalir deras, hiburan hadir tanpa jeda, dan peluang

02/01/2025 07:05 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 168 kali
KONTEMPLASI DIRI

By:  Jiddah Zainab Demi Masa... (Q:S Al Ashr: 1) menjadi gambaran bagaimana Tuhan menjelaskan  pentingnya kita memahami putaran  waktu yang selama ini kita jalani. Tuha

31/12/2024 19:40 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 306 kali
MENYONGSONG GENERASI EMAS INDONESIA, SANTRI BISA APA ?

Oleh: Humaidi Mufa Santri memiliki posisi yang sangat penting dalam ekosistem pendidikan dan sosial di Indonesia. Sebagai pelaku utama yang menggabungkan nilai agama, kebangsaan, dan k

13/12/2024 13:48 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 176 kali
SISIHKAN RUANG HAMPA

Oleh Halimatus Sadiyah Perjalanan hidup yang tak pernah ada ujungnya dalam usaha merakit hal-hal yang membahagiakan, rasanya perlu untuk kita menyisikan ruang hampa, Ruang hampa adalah

02/12/2024 19:48 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 179 kali
RUANG BARU, HARAPAN BARU

Oleh Halimatus Sadiyah Dalam hidup manusia akan bertemu dengan beberapa fase kehidupan, Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Masa lalu adalah "Pembelajaran" yang perlu kita

03/11/2024 22:15 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 229 kali
PUDARNYA BUDAYA DISKUSI, MENGAPA ?

  Oleh: Humaidi Mufa Kegiatan bertukar pikiran (sharing opinion) dengan orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan biasa disebut dengan diskusi. Salah satu pentingnya diskusi

03/11/2024 21:46 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 293 kali
VALIDASI

By: Jiddah Zainab Ikhlas adalah adalah satu suku kata yang mudah di ucapkan tapi bisa jadi multi tafsir dalam memahami sebuah rangkaian amal kebaikan. Ikhlas bisa di maknai menerima d

03/11/2024 07:38 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 524 kali
PENTINGNYA MENERAPKAN SELF BOUNDARIES DALAM KEHIDUPAN

Oleh : Halimah Sadiyah   Self boundaries atau batasan diri adalah aturan yang kita buat untuk mengatur interaksi dengan orang lain, menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi d

03/10/2024 08:51 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 608 kali