• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

LEBIH BAIK SAMA ATAU BERBEDA ?

Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd

Dalam keseharian, seringkali kita ditemui dengan banyaknya kecenderungan untuk menyamakan hal-hal yang seharusnya berbeda dan membedakan hal-hal yang seharusnya sama. Paradoks ini dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, mulai dari nilai-nilai sosial, kultural hingga preferensi pribadi. Namun, penting bagi kita untuk menyadari bahwa tidak semua hal yang ada disekitar kita harus sama, perbedaan dan keberagaman yang ada itu memiliki peran sangat penting dalam memaksimalkan pengalaman hidup.

Pertama, mari kita bahas mengapa perbedaan serta keberagaman itu sangat penting. Dalam masyarakat kita yang majemuk, kita memiliki kesempatan untuk memahami dan menghargai berbagai pandangan, tradisi, dan nilai-nilai. Keberagaman menciptakan ruang untuk inovasi, pemikiran kreatif, dan kerja sama yang produktif. Setiap individu membawa kontribusi uniknya, dan ketika kita menghargai perbedaan, kita dapat mencapai harmoni yang setingkat lebih tinggi.

Di sisi lain, ada kecenderungan untuk menyamakan hal-hal yang sebenarnya berbeda. Misalnya, menganggap bahwa semua orang harus memiliki minat yang sama atau mengikuti pola hidup yang identik. Padahal, keunikan dan perbedaan setiap individu justru menjadi daya tarik yang membuat masyarakat lebih berwarna.

Ketidakberagaman dapat membatasi pemahaman kita tentang dunia dan mencegah kita untuk berkembang. Jika kita terlalu memaksakan untuk sama, kita bisa kehilangan nuansa dan kekayaan yang dapat ditemui dalam perbedaan. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa perbedaan adalah suatu hal yang alami dan harus diterima dengan terbuka.

Bagaimana kita dapat menciptakan keseimbangan yang baik antara menyamakan dan membedakan? Pertama-tama, kita perlu menghargai keberagaman sebagai suatu kekayaan. Melibatkan diri dalam budaya, ide, dan pengalaman yang berbeda dapat membuka mata kita terhadap keindahan kehidupan yang lebih dalam.

Di sisi lain, menyadari bahwa tidak semua hal harus sama juga merupakan langkah penting. Memberikan ruang untuk perbedaan pendapat, minat, dan gaya hidup dapat menciptakan atmosfer inklusif di mana setiap individu merasa dihargai. Ada kesimbangan untuk bisa saling menjaga. Hal yang sama akan dapat mensupport dan hal yang berbeda akan menjadi koreksi untuk menjadi bahan analisis lebih lanjut.

Dalam kesimpulannya, Seperti kata Gus Dur : “Sesuatu yang sudah sama jangan dibeda-bedakan, dan sesuatu yang sudah berbeda jangan disama-samakan”.  Tidak baik jika semuanya sama pun demikian tidak baik jika semuanya berbeda. Kita perlu memahami bahwa tidak semua harus sama dan tidak semua harus berbeda. Keberagaman dan keseragaman dapat saling melengkapi, menciptakan masyarakat yang seimbang dan harmonis. Melalui penghargaan terhadap perbedaan, kita dapat tumbuh bersama sebagai individu dan sebagai Masyarakat yang akan terus survive dalam menghadapi berbagai tantangan hidup kedepan. (HM)

Tulisan Lainnya
ABOUT US

By: Jiddah Zainab Bicara "Tentang Kita" adalah pembicaraan tentang keseluruhan dari Cipta, proses perjalanan dan cita- cita dari setiap personel, baik unsur atau struktur, dari A sampa

06/07/2025 18:55 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 293 kali
Tercatat dalam Sejarah: Antara Lupa dan Wafa’

Oleh: Humaidi Mufa Tidak semua yang membangun sejarah merasa penting untuk tercatat. Banyak tokoh besar dalam lintasan waktu yang berjalan tanpa pamrih, tanpa mencatat namanya sendiri

05/07/2025 17:34 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 116 kali
SAFINAH NAJA

Oleh:Jiddah Zainab (Tribute to Sang Kyai 140621 – 140625) Malam itu laut tenang, Langit ditemani bintang, Angin semilir sejuk menghantam ombak tanpa deburan, Semua rahasia menja

14/06/2025 16:08 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 708 kali
MENAPAK JEJAK YANG TAK PERNAH HILANG

Refleksi Haul ke-4 Buya KH. Burhanuddin Marzuki  Oleh: Humaidi Mufa Empat tahun sudah dan masih kami ingat. Suaranya yang tenang, penuh kebijaksanaan, namun setiap katanya menusu

09/06/2025 08:53 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 637 kali
Terdidik dalam situasi mendadak

By: Jiddah Zainab  Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dan dengan kesempurnaanNya Allah menciptakan Rasulullah menjadi makhluq yang sempurna. Dan selain itu tak ada lagi makhluq y

02/06/2025 11:33 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 433 kali
TERUSLAH BERGERAK DAN JANGAN BERHENTI

Oleh: Humaidi Mufa Jika jatuh, bangunlah kembali. Bukan karena kita lemah, tapi karena kita sedang belajar berdiri lebih kuat. Jika gagal, cobalah lagi. Karena kegagalan bukan akhir, m

06/05/2025 18:54 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 346 kali
KEMANA PENDIDIKAN KITA MELANGKAH ?

Oleh : Humaidi Mufa Pendidikan Indonesia lahir melalui semangat perjuangan. Ki Hajar Dewantara, Bapak pendidikan nasional, telah menanamkan nilai-nilai luhur bahwa pendidikan sejatinya

05/05/2025 19:58 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 196 kali
MAGICAL WORDS

By Halimah Sadiyah     Kita mungkin sering melihat dan membaca sebuah tulisan, atau mendengar sebuah kata yang bernyawa dari lisan orang-orang yang mampu memberikan dampak po

04/05/2025 07:51 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 286 kali
11 hari menjemput Surga

In Memoriam Koh Abun By: Jiddah Zainab Tak seorang pun yang tahu bagaimana cerita hidup yang akan di jalaninya. Dari mulai di lahirkan sang Bunda sampai akhir dari perjalanannya di d

30/04/2025 21:47 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 2305 kali
UPDATE AND UPGRADE

By: Jiddah Zainab  Kehidupan manusia akan selalu melalui poros nya. Dalam konteks keimanan, poros seorang mukmin adalah taqdir Allah.  Bagi kaum tertentu, taqdir Allah adalah

14/04/2025 22:14 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 500 kali