• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

LAUNCHING BUKU - Karya Santri Qotrun Nada

Journalist team - Untuk kedua kalinya, Pondok Pesantren Qotrun Nada bersama Santri Nulis kembali meluncurkan karya-karya santri mereka. Setelah tahun lalu Qotrun Nada menjadi pondok dengan jumlah karya terbanyak, meluncurkan lebih dari 20 judul buku dengan genre seperti roman, self-healing, self-improvement, dan petualangan, yang sukses mengharumkan nama pondok.

Tahun ini, Santri Nulis bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) DKI Jakarta. Setelah sebelumnya bermitra dengan Pertamina Foundation, program One Santri One Book Chapter 2 kembali hadir sebagai wadah bagi santri untuk berkarya, dengan partisipasi dari tiga pesantren di wilayah penyangga Jakarta. Program ini telah berlangsung sejak September 2024.

Pada Selasa, 22 Oktober 2024, yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, belasan buku antologi tentang kekhasan etnis Nusantara dalam bentuk karya ilmiah, novel, dan komik diluncurkan oleh Kepala DISPUSIP DKI Jakarta, Bapak Drs. Firmansyah M.Pd. Selain itu, DISPUSIP juga memperkenalkan Majalah KATA (Karya untuk Jakarta), majalah pertama dengan tema naskah Pecenongan.

Acara ini digelar di Auditorium HB Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Setelah pembukaan dan doa, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala DISPUSIP DKI Jakarta yang secara resmi meluncurkan Majalah KATA dan kumpulan buku antologi khas etnis Nusantara. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa filosofi perpustakaan bukan hanya berdasarkan Undang-Undang, namun juga telah disebutkan dalam QS. Al-Alaq ayat 1, yang berbunyi, "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan." Beliau menegaskan bahwa literasi adalah kunci kemajuan suatu bangsa.

Acara berlanjut dengan talk show bersama beberapa narasumber, seperti KH Dr. Saiful Falah M.Pd, Kyai Dr. Arizky Islam M.Pd, Kyai Fahmi Irhamsyah, dan Kyai Ahmad Zahruddin M. Nafis. Tema utama yang diangkat pada One Santri One Book tahun ini adalah sebuah naskah kuno yang ditulis dengan aksara Jawa, ditemukan di Sukoharjo, Jawa Tengah. Naskah tersebut, berjudul "Serat Widyatama," mengupas sejarah Mataram Islam dari awal berdirinya hingga peristiwa Perjanjian Giyanti yang membagi dua kerajaan, Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.

Keseruan acara ini berlanjut dengan sesi bedah buku oleh para narasumber, yang membahas karya berjudul "Lampu dari Masa Lalu," sebuah buku yang membahas naskah Serat Widyatama secara mendalam. Salah satu narasumber menyatakan bahwa mempelajari naskah ini membawanya bernostalgia dengan kitab Ta'limul Muta'alim karya Syekh Az-Zarnuji.

Sebagai penutup talk show, narasumber menyampaikan bahwa penulis Serat Widyatama sempat mengkritik para ilmuwan di masanya, menyerupakan mereka dengan hewan. Ada yang disamakan dengan kambing, yaitu ilmuwan yang sederhana namun berharga, dan ada pula yang disamakan dengan kucing, yakni ilmuwan yang memperindah diri demi mendapatkan perhatian, namun nilai ilmunya rendah.

Tulisan Lainnya
APEL UPACARA HARI SANTRI NASIONAL

Depok 22 Oktober 2024 - Mengawali semaraknya puncak perayaan Pekan Hari Santri Nasional 2024 di Pondok Pesantren Qotrun Nada yang tercinta. santri Qotrun Nada bergabung dalam peray

31/10/2024 13:18 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 24 kali
WISUDA Angkatan KE-3 Program Khusus Tahfizul Qur'an & Tafaqquh Fiddin

19 Oktober 2024 — Program Tafaqquh Fiddin dan Tahfizul Qur’an Pondok Pesantren Qotrun Nada kembali menggelar acara "Haflah Tasyakur" yang ke-3 sejak program ini diluncurkan.

20/10/2024 14:01 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 82 kali
WISUDA Angkatan KE-3 Program Khusus Firqoh Arabiyah & English Community

Depok, 16 Oktober 2024 — Para santri yang mengikuti Program ini sangatlah berbeda dan telah melalui seleksi ketat serta masa pembelajaran yang intens. Mereka pun mencapai mom

20/10/2024 13:49 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 67 kali
LASKAR III (Lomba, Aksi, Seni, dan Kreasi) cabang Olahraga

    Cabang Olahraga LASKAR III - Cabang olahraga LASKAR III diikuti oleh 32 tim dari lembaga pendidikan tingkat SD/MI sederajat, dengan lebih dari 3.000 penonton yang m

18/10/2024 12:48 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 167 kali
LASKAR III (Lomba, Aksi, Seni, dan Kreasi) cabang Bahasa

Depok, 14 Oktober 2024 - Lomba Aksi Seni dan Kreasi (LASKAR III) kembali digelar di Pondok Pesantren Qotrun Nada. LASKAR III Cabang Bahasa Resmi dibuka dengan berbagai perlom

18/10/2024 12:35 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 109 kali
450 Andika Pramuka dari berbagai Sekolah berkumpul di Qotrun Nada

Depok, 13 Oktober 2024 - Acara yang ditunggu-tunggu akhirnya kembali, LASKAR III memulai Scout Event tahun ini dengan penuh semangat. Sebanyak 450 peserta dari 24 lembaga pendidikan se-

18/10/2024 11:29 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 147 kali
Santri Qotrun Nada Luncurkan Buku Terbanyak di Program One Santri One Book

Oleh: JURNALIS TEAM~      Literasi merupakan kemampuan dasar yang meningkatkan kemampuan anak dalam menganalisis, salah satunya melalui kemampuan menulis. Menulis adalah

25/05/2024 12:30 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 761 kali
PRAMUKA QOTRUN NADA KEMBALI REBUT PIALA DI PERLOMBAAN PRAMUKA

Oleh:Jurnalis Team Sinar di ufuk timur menyapa dunia, memantulkan cahayanya penopang semangat bagi tiap-tiap insan. Detik itu, merupakan langkah pasukan khusus Ambarawa berangkat menuj

21/11/2023 16:26 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 695 kali
KUNJUNGAN DAN SILATURAHMI KAPOLRES METRO DEPOK KOMBES POL H. AHMAD FUADY, SH, SIK, MH BESERTA JAJARAN

  OLEH : JURNALIS TEAM Menjadi santri, tak selamanya akan berfigur sebagai seorang guru. Menjadi santri, tak hanya mumpuni dalam bidang dakwah. Banyak para alumni santri yang akh

19/11/2023 23:49 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 459 kali
PAMERAN BUKU ISLAMIC BOOK FAIR DI ISTORA SENAYAN

oleh: Jurnalis Team Jika mengingat, maka bacalah. Jika ingin diingat, maka menulislah. Salah satu ekstrakurikuler yang ada di Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah jurnalistik. Jurnalist

02/10/2023 10:18 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 689 kali