• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

YAKIN, MAU SEPERTI INI SAJA ? (Sebuah Resolusi Untuk Tahun 2025)

Oleh: Humaidi Mufa

Kita hidup di era yang serba cepat, di mana segala sesuatu seolah harus instan dan tidak boleh lama. Informasi mengalir deras, hiburan hadir tanpa jeda, dan peluang datang serta pergi dengan kecepatan kilat. Namun, ada satu hal yang sering menjadi tantangan besar bagi generasi muda saat ini yakni mudah bosan. Bosan dalam Bahasa agama bisa juga disebut tidak istiqomah, rasa bosan ini sering kali melahirkan sikap yang kurang tahan banting, menyerah lalu balik arah di tengah jalan, dan kehilangan semangat ketika menghadapi rintangan.

Tetapi, mari kita berhenti sejenak dan merenung. Apakah kehidupan ini hanya tentang mencari kenyamanan yang mudah didapatkan? Atau sekedar menghilangkan rasa bosan? Bukankah segala sesuatu yang berharga membutuhkan usaha, kerja keras, dan kesabaran?. Disadari atau tidak dalam kehidupan ini, apa yang kita terima hari ini adalah hasil dari perjuangan, keringat, dan doa para pendahulu kita. Mereka yang dahulu telah menanam benih kebaikan, membangun pondasi kokoh, dan menyiapkan segala sesuatunya dengan penuh kesungguhan agar kita sebagai penerus bisa menikmati buah manisnya.

Bayangkan sejenak seorang petani. Ia tidak akan pernah bisa memanen hasil tanamnya tanpa terlebih dahulu menggemburkan tanah, menanam benih, dan merawat tanamannya dengan cinta dan ketekunan. Generasi sebelumnya adalah "petani" kehidupan kita. Mereka yang telah menanam nilai-nilai luhur seperti kerja keras, kejujuran, dan keberanian untuk menghadapi tantangan. Hasilnya? Kita hari ini memiliki kesempatan untuk melangkah lebih jauh.

Namun, pertanyaan penting yang harus kita tanyakan pada diri sendiri adalah, Apa yang akan kita tanam hari ini? Apakah kita akan membiarkan rasa bosan dan ketidaktahanan terhadap tekanan merampas peluang kita untuk menanam sesuatu yang berarti? Atau, justru kita akan memutuskan untuk menjadi generasi yang gigih, tangguh, dan terus berusaha tanpa kenal lelah?

Generasi muda yang tahan banting adalah mereka yang memahami bahwa hidup ini adalah tentang proses, bukan hasil instan. Mereka sadar bahwa setiap kesulitan adalah peluang untuk bertumbuh, setiap kegagalan adalah pelajaran, dan setiap langkah maju adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Kegigihan ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk mereka yang akan datang setelah kita. Apa yang kita tanam hari ini akan menjadi warisan bagi anak cucu kita. Apakah kita ingin mewariskan kegagalan karena ketidakmauan berjuang, atau kita ingin meninggalkan jejak kejayaan karena keteguhan hati?

Maka, saat rasa bosan menghampiri atau tekanan hidup terasa berat, ingatlah bahwa langkah kecil yang kita ambil hari ini adalah bagian dari menanam benih yang kelak akan berbuah. Jangan biarkan generasi yang akan datang berkata, "Kami tidak punya apa-apa karena mereka yang sebelum kami tidak menanam apa-apa." Sebaliknya, jadikan diri kita sebagai inspirasi, sehingga mereka dapat berkata, "Kami bangkit karena mereka yang sebelum kami menanam harapan dan kebaikan dengan penuh keteguhan."

Hidup ini memang tidak mudah, tetapi bukan berarti kita boleh menyerah. Saatnya kita bangkit, melawan rasa bosan, dan menjadi generasi muda yang tahan banting. Karena apa yang kita tanam hari ini adalah apa yang juga akan dituai oleh generasi setelah kita. Jangan sekadar hidup untuk hari ini. Hidupkanlah masa depan dengan menanam kebaikan hari ini. (HM)

Tulisan Lainnya
GAHRU

By: Jiddah Zainab Setiap manusia selalu mendambakan sesuatu yang menyenangkan hati. Kesenangan hati itu bisa berbentuk fisik ataupun berbentuk abstrak. Kesenangan berbentuk fisik mer

08/02/2025 12:05 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 103 kali
PERUBAHAN ADALAH SEBUAH KENISCAYAAN

Oleh Humaidi Mufa Perubahan adalah sebuah keniscayaan atau sesuatu yang memang pasti akan terjadi dalam setiap aspek kehidupan. Sejarah menunjukkan bahwa tidak ada yang tetap diam; per

07/02/2025 10:22 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 144 kali
MENGISI RUANG KOSONG

Oleh Halimatus Sadiyah "Jika dengan berjalan tenang kamu mampu sampai tujuan, mengapa harus tergesa-gesa hanya untuk menjadi yang terdepan " Dalam perjalanan hidup, setiap manusia dib

07/02/2025 10:17 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 72 kali
NO PERFECT LIAR

By: Jiddah Zainab Tak ada ciptaan Tuhan yang sia sia. Hanya saja banyak manusia yang belum faham hikmah dari banyak penciptaan Tuhan Seperti hal nya Tuhan menciptakan lidah tak bertul

17/01/2025 11:45 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 258 kali
DAUR HIDUP

Oleh Halimatus Sadiyah Siklus kehidupan yang tidak akan pernah selesai, jika manusia masih diberikan kesempatan untuk menghembuskan nafasnya. Akan selalu berputar mengikuti alur cerita

02/01/2025 07:16 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 199 kali
KONTEMPLASI DIRI

By:  Jiddah Zainab Demi Masa... (Q:S Al Ashr: 1) menjadi gambaran bagaimana Tuhan menjelaskan  pentingnya kita memahami putaran  waktu yang selama ini kita jalani. Tuha

31/12/2024 19:40 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 426 kali
MENYONGSONG GENERASI EMAS INDONESIA, SANTRI BISA APA ?

Oleh: Humaidi Mufa Santri memiliki posisi yang sangat penting dalam ekosistem pendidikan dan sosial di Indonesia. Sebagai pelaku utama yang menggabungkan nilai agama, kebangsaan, dan k

13/12/2024 13:48 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 272 kali
SISIHKAN RUANG HAMPA

Oleh Halimatus Sadiyah Perjalanan hidup yang tak pernah ada ujungnya dalam usaha merakit hal-hal yang membahagiakan, rasanya perlu untuk kita menyisikan ruang hampa, Ruang hampa adalah

02/12/2024 19:48 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 266 kali
RUANG BARU, HARAPAN BARU

Oleh Halimatus Sadiyah Dalam hidup manusia akan bertemu dengan beberapa fase kehidupan, Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Masa lalu adalah "Pembelajaran" yang perlu kita

03/11/2024 22:15 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 310 kali
PUDARNYA BUDAYA DISKUSI, MENGAPA ?

  Oleh: Humaidi Mufa Kegiatan bertukar pikiran (sharing opinion) dengan orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan biasa disebut dengan diskusi. Salah satu pentingnya diskusi

03/11/2024 21:46 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 440 kali