
GUSTI ALLAH 'MBOTEN SAREE
By : Jiddah Zainab
Perputaran hidup manusia bagai rotasi bumi dengan mataharinya, tak ada kuasa bumi untuk menolak datangnya matahari. Begitupun matahari tak punya kuasa untuk menolak bersinar bagi bumi di pagi hari dan pergi kembali dimalam harinya.
Orang bijak berkata "Biarlah semua berjalan dengan takdirnya".. Bagi sebagian orang, kalimat ini terasa sangat pesimitis. Namun kalimat ini sarat dengan makna bahwa sekuat apapun daya dan upaya yang telah kita lakukan, ada 'tangan' lain yang amat sangat menentukan apapun yang terjadi dimuka bumi ini.
Namun demikian, terkadang banyak sekali dari manusia yang merasa angkuh untuk mengakui bahwa ada kekuatan lain yang lebih berkuasa terhadap setiap bagian dari ada dan usahanya.
Namun terlalu mudah untuk lupa asal kejadiannya, terlalu mudah untuk merasa bahwa apa yang didapat pastilah apa yang menjadi balasan atas usahanya, dan mungkin juga terlalu malu untuk mengakui berbagai kekurangan yang dimilikinya.
Walaupun pada dasarnya telah banyak cobaan yang telah ditimpakan disetiap helaan nafasnya, disetiap asa, hidupnya, disetiap bongkah keinginannya, terkadang tidak pula mampu membuatnya cepat tersadar untuk mengalah pada takdirnya.
Alih-alih menyadari segala kekurangan diri dengan tafakkur, berserah diri kepada sang Khaliq, yang terjadi malah menjadikan orang lain sebagai korban kepuasan nafsu amarahnya, hanya sekedar ingin menggambarkan betapa dirinya masih memiliki power untuk menindas orang lain, membuat orang lain merasa memiliki posisi jauh dibawahnya, membuat jiwa manusia lain berasa pada titik nadir dari lemahnya sebuah jiwa.
Post Power Syndrome, begitu banyak orang yang mengucapkannya. Sebagian orang menyatakan kalimat seperti itu adalah penyakit psychologis yang banyak menyerang manusia yang memiliki berhala bernama harta.
Berhala bernama harta ini merasuki tiap pori-pori jiwa manusia. Bahwa ukuran kesuksesan seseorang selalu berkaitan dengan harta. Bahwa ukuran kedudukan orang hanya dilihat dari harta, bahkan untuk menentukan jodoh atau pendamping hidupnya, yang menjadi tolak ukur juga hanya berhala ini.
Padahal, semua yang dimilikinya, bukan semata karena apa yang telah diusahakan oleh tangannya. Apa yang dimilikinya dahulu dan sekarang pun karena kuasa Rahman Rahim yang tak mampu dilihatnya. Seandainya pun yang terjadi sekarang adalah sulit diraihnya hal yang dahulu begitu mudah di raup dengan powernya, itu memang jalan takdir yang harus dilaluinya. Jangan hanya bisa marah, gundah, resah, dan menindas orang dengan membabibuta.
Ingat !!!
Gusti Allah 'Mboten Saree
Qotrun Nada, 25 April 2011
Tulisan Lainnya
SELAMAT TAHUN BARU 2023
Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M. Pd Selamat Tahun Baru 2023... Mungkin seperti itu kalimat yang sekarang ini kita jumpai dalam laman akun medsos kita. Tidak salah memang, karena kat
NEVER END AND ALWAYS BEGIN
Oleh: Ustadzah Halimatussadiyyah, S.Pd Never End and Always Begin adalah kalimat sederhana yang menyimpan banyak makna didalamnya sebagai bentuk refleksi akhir tahun untuk menyamb
MENJADI ABSTRAK BUKANLAH KEJAHATAN
oleh: Ustadzah Halimatussadiyyah, S.Pd Manusia mempunyai banyak cara dalam mempertahankan hidupnya, dan setiap individu pasti berbeda cara memandang dan menjalani setiap apa yang terja
UJIAN SEBAGAI ALAT UKUR MANUSIA
By: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Dalam mengukur segala sesuatu dibutuhkan alat ukur yang sesuai dengan objek yang akan diukur. Jika mengukur berat atau massa maka alat ukur yang dibutuhk
Everything Will be Okey
By : Ustazah Halimah "Terkadang Allah membantumu bukan dengan sesuatu yang membahagiakan, tetapi dengan sakit, luka, derita dan kekecewaan, karena Allah ingin menyelamatkanmu dar
THE RIGHT PERSON OR THE WRONG PERSON
By : Jiddah Zainab (Special thanks to someone who always let me learn more to be a better person, Godbless for him n his family) Perjalanan hidup manusia adalah Taqdir Tak ada
MANUSIA PUNYA NAMA, NAMANYA MANUSIA
oleh: ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Namanya Manusia Pasti Banyak Salahnya Namanya Hidup Pasti Banyak Kalahnya Tapi Hanya Sebuah Nama Bukan ? Hakikat Sebuah Kesalahan Adalah Perb
Trilogi Gerakan : Belajar, Berjuang dan Bertaqwa
Oleh: Ust Humaidi Mufa, M.Pd Bagi kita yang pernah aktif dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Belajar, Berjuang dan Bertaqwa. Ya
BERTAHAN
Oleh:Ustzh Halimatussadiyah, S.Pd Apapun yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya sendiri menemukanmu _Ali bin Abi Thalib_ Hidup adalah belajar, belajar bagaimana menerima segala b
HASBUNALLAH
(Tuhan Maha Baik dan Selalu Memberikan yang Terbaik) By : Jiddah Zainab Kurun waktu 30 tahun bukan masa yang sebentar, tapi Tuhan tidak pernah lupa apalagi tidur. Sekelumit doa