THE RIGHT PERSON OR THE WRONG PERSON
By : Jiddah Zainab
(Special thanks to someone who always let me learn more to be a better person, Godbless for him n his family)
Perjalanan hidup manusia adalah Taqdir Tak ada kalimat kebetulan dalam hidup. Semua terjadi atas kehendak Allah, setiap ayunan langkah, setiap kedipan mata dan setiap helaan nafas kita semua sudah ada garisnya.
Sudah menjadi rahasia umum, ego manusia lah yang menggiring semua ayunan langkah, kedipan mata dan helaan nafas ditarik menuju muara bahagia atau derita. Baik Ego pada sebuah persepsi atau ego pada sebuah praktek tabiat. Ego pada praktek tabiat cenderung kepada halhal yang bekonotasi "buruk", walaupun tidak selalu berarti dan berakibat buruk.
Penempatan ego sebagai sebuah praktek tabiat pada keadaan tertentu bisa jadi menghasilkan hal yang baik di akhir sebuah kisah. Begitu pula sebaliknya penempatan ego dari sebuah praktek tabiat bisa jadi akan berakhir buruk jika di tempatkan pada kisah yang berbeda. Sedangkan ego pada sebuah persepsi Mampu menggiring opini seseorang bahkan mampu menempatkan seseorang pada maqom “The Right Person or The Wrong Person”
Idealnya, semua manusia pasti berharap... Be The right Person in The Right Place. Begitu pula sebaliknya, tak ada yang mau ada di maqom The wrong Person in The wrong Place. Kesan nuansa kebahagian akan terasa berpendar pada manusia yang MERASA tepat di tempat yang sesuai dengan keinginannya. Dan nuansa berkabut akan memyelimuti manusia yang MERASA menjadi orang yang salah tempat.
Pangkal dari 2 pilihan tadi adalah pada kata MERASA Dan RASA adalah indra terdalam pada tubuh manusia. Dengan sentuhan yang sama pada satu titik yang sama bisa berarti rasa yang berbeda pada pribadi yang berbeda.
Esensi perbedaan sebuah RASA itu adalah gabungan dari perbedaan campuran taqdir persitiwa yang menghampiri masing masing individu.
Benar, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini, semua sudah di tetapkan oleh Allah dengan kuasanya. Sebagaimana Allah menuliskan perbedaan peristiwa yang menghampiri masing masing individu dengan taqdirnya. Dengan perbedaan taqdir peristiwa dalam suatu perjalanan hidup manusia, akan menjadi sangat riskan jika kita hanya menjugde book from the cover.
Karna bisa jadi dengan cover yang sama, isi cerita nya bisa berbeda jauh dan respon psikis nya juga bisa jadi sangat berbeda. Pada episode ini, saya mungkin lebih menitik beratkan ego pada sebuah persepsi "The Right Person or The wrong Person" pada sebuah RASA (Feeling) sebagai respon psikis individu.
Menjadi The right person or the wrong person dengan sebuah rasa, bisa menumbuhkan berbagai produk akhlaq yg berbeda. Simbol The right person yang di barengi RASA diri paling benar akan menumbuhkan kesombongan bahwa tidak ada orang yg tepat selain dirinya di kisah tersebut.
Pada hal, dengan kuasa Allah simbol itu akan cepat bisa berubah dalam satu kedipan mata. Tetapi simbol The Right Person yang di barengi RASA syukur, akan berbuah sebuah ketawadluan dalam simbol akhlaq yg di tunjukkan, bahwa tak ada yang kekal menjadi benar dan tepat dalam sebuah kisah hidup.
Sebaliknya, simbol The Wrong person yang di dasari RASA takut nya jiwa pada kesombongan, akan berbuah sebuah kehati-hatian dalam langkah yg di tempuh, sehingga selalu berharap muroqobah atau penjagaan Allah dalam setiap langkahnya.
Merasa diri bersalah itu menjadi lebih baik dimiilki oleh jiwa untuk lebih banyak beristighfar dan bertaubat, dari pada merasa selalu benar sehingga lupa beristighfar dan bertaubat.
Akan tetapi jika simbol The wrong person itu di dasari kekhawatiran dan ketidak puasan atas taqdir Ilahi maka akan menghasiklan produk akhlaq yang di sebut kufur ni'mat. NA'UDZUBILLAHI MIN DZALIK.
Perbedaan background peristiwa dan background respon psikis seseorang serta realita yg sedang di hadapi oleh seseorang juga berpengaruh pada sudut pandang RASA masing masing pribadi terhadap paradigma simbol tadi Bersyukurlah individu yang di berikan Allah kecerdasan emosi yang hebat untuk segera mengubah satu titik RASA menjadi sebuah POLA FIKIR HEBAT dalam waktu yang singkat. Tapi ada beberapa orang yg memiliki kecerdasan emosi yg kurang baik sehingga butuh waktu yang panjang untuk mampu belajar mengolah setitik RASA (Feeling) menjadi sebuah POLA FIKIR (Thingking) jernih, bahkan bahkan respon nya menjadi lambat untuk dirinya sendiri.
Namun jika paradigma the right person or the wrong person di kaitkan dengan persepsi masing masing dari setiap individu manusia, silahkan abaikan saja opini mereka. Karna persepsi manusia cuma bersumber dari cover bukan dari isi, Hanya Allah yang menguasai setiap inchi dari hati manusia.
نحن نحكم بالظواهر والله يتولى السرائر
حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
Tulisan ini reminder buat saya pribadi.
Terima kasih banyak untuk seseorang yang selalu mengajarkan saya banyak hal walaupun Beliau harus banyak bersabar karna sulitnya merubah mind set orang paruh baya. Hanya Allah dan Rasul yang mampu membalas kebaikannya..aamiin
Tulisan Lainnya
KEMENANGAN IDUL FITRI MILIK SIAPA?
Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Makna kemenangan hakiki Idul Fitri mengungkapkan esensi puncak dari perjalanan spiritual selama bulan Ramadan. Lebih dari sekadar sebuah perayaa
SELUAS SAMUDRA
Oleh : Ustadzah Halimatussa'diyah, M.Pd " Jadilah seperti hati yang seluas samudra: penuh kasih, mampu memaafkan, dan bersedia memberikan cinta tanpa batas. Ketika kita membuka hati ki
UPGRADE DIRI
“ Kunci Penting Dalam Mencapai Potensi Terbaik " Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Dalam menjalani kehidupan dan meraih kesuksesan, keharusan untuk terus mengupgrade diri menjadi
TERBENTUR LALU TERBENTUK
Oleh : Ustadzah Halimatussa'diyah, M.Pd Menua sejatinya mendewasa, Mendewasa tentang pola berfikir, bersikap dan bertindak. Walau pada kenyataannya kedewasaan bukanlah hasil da
ZONA NYAMAN
Oleh : Ustadzah Halimatussa'diyah, M.Pd “Orang yang cerdas adalah orang yang bisa mengambil keputusan diwaktu yang tepat” _Ummi. Hj. Yayah Ummu Adiyah Selalu ada
LEBIH BAIK SAMA ATAU BERBEDA ?
Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Dalam keseharian, seringkali kita ditemui dengan banyaknya kecenderungan untuk menyamakan hal-hal yang seharusnya berbeda dan membedakan hal-hal yang se
RESOLUSI TAHUN BARU
Oleh : Ust Humaidi Mufa, M.Pd Dalam setiap momen pergantian tahun banyak diantara kita yang membuat daftar resolusi untuk dijadikan pedoman dalam mencapai target-target kehidupan selan
LIFE MUST GO ON
Oleh : Ustadzah Halimatussa'diyah, M.Pd “Bukan seberapa berat tantangannya, tapi seberapa siap kita menghadapinya, hidup bukan hanya tentang apa yang kita inginkan terlebih tenta
TITIK NOL
By : Jiddah Zainab Titik Nol KuadalahSaat peluh Mu mulai berbulir dingin membeku Titik Nol KuadalahSaat genggaman tangan Muperlahanmulai melemah dan terlepas dari genggaman tangan Ku
SEMUA AKAN SUKSES PADA WAKTUNYA
Oleh: Ust Humaidi Mufa, M.Pd Setiap individu memiliki definisi dan jalan kesuksesan yang berbeda-beda. Sukses bukanlah tidak mengalami kegagalan, tetapi lebih kepada ketekunan dan teka