
UJIAN SEBAGAI ALAT UKUR MANUSIA
By: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd
Dalam mengukur segala sesuatu dibutuhkan alat ukur yang sesuai dengan objek yang akan diukur. Jika mengukur berat atau massa maka alat ukur yang dibutuhkan adalah timbangan, jika mengukur panjang sesuatu maka alat ukur yang dibutuhkan adalah meteran. Jangan sampai antara alat pengukur dengan objek yang diukur tidak sesuai. Misal jika ingin mengukur berat maka jangan menggunakan alat meteran karena hasilnya pasti tidak akan menggambarkan apa yang kita inginkan. Begitupun dalam mengukur kualitas manusia maka dibutuhkan alat pengukur yang sesuai agar kemudian dapat memberikan hasil gambaran tentang kualitas manusia tersebut. Allah berfirman dalam Al Baqarah 155-157 bahwa salah satu alat untuk mengukur kualitas seorang manusia adalah yang akan mendapatkan “Ampunan dan Kasih Sayang Allah” yaitu dengan Ujian yang ditimpakan kepadanya.
Semakin tinggi standar kualitasnya seorang manusia maka semakin tinggi pula level ujian yang akan diberikan Allah kepada-Nya. Manusia-manusia yang hari ini kita lihat tidak pernah berhenti mendapatkan musibah sebenarnya adalah manusia pilihan yang ingin dinaikan “derajatnya” oleh Allah. Maka jangan pernah menyerah jika merasa bahwa masalah yang dihadapi tidak pernah selesai dan selalu saja datang yang baru. Jangan pernah berburuk sangka pada Sang Pencipta bahwa ujian itu datang sebagai siksaan untuk kita karena bisa saja itu adalah cara Allah untuk memberikan ruang agar kita naik ke level berikutnya.
Hidup ini adalah kompetisi maka siapa yang sanggup melewati babak per babak maka dialah yang akan sampai di final dan akan menjadi pemenangnya, dan pada setiap babak lanjutan pasti akan dipertemukan dengan challenge yang semakin berat dan menantang. Kurang lebih seperti itulah dimensi masalah yang ada dalam kehidupan kita. Semakin tinggi “babaknya” semakin berat lawan atau tantangannya. Pasti akan ada yang tereliminasi, pasti akan ada yang menyerah namun Allah selalu memberikan kasih sayangnya sehingga kita tidak otomatis gugur dalam proses mencapai babak final yang berhadiahkan “Maghfiroh dan Rahmah-Nya” akan selalu ada Extra Time atau perpanjangan waktu pada setiap babak ujian dan jika memang belum maka masih akan ada kompetisi selanjutnya lewat masalah-masalah yang akan kembali datang dan menghampiri.
Kunci dari itu semua adalah jangan pernah lari dari masalah atau ujian yang diberikan kepada kita. Ketika kita mencoba lari maka jangan berharap ujian dan masalah itu akan selesai dengan sendirinya, karena hanya kita sendiri dan sikap kita terhadap masalah tersebutlah yang mampu menyelesaikannya. Bersandar kepada Allah dengan sepenuh pengharapan atas segala ikhtiar yang sudah kita lakukan dan berprasangka baik bahwa ujian atau masalah yang saat ini kita hadapi adalah bagian dari kesempatan yang diberikan Allah kepada kita agar mampu mencapai babak selanjutnya dalam kehidupan kita, yang pada akhirnya akan membawa kita pada sebaik-baiknya hadiah yang telah disiapkan Allah SWT. Amien. (HM)
Tulisan Lainnya
SEMUA AKAN SUKSES PADA WAKTUNYA
Oleh: Ust Humaidi Mufa, M.Pd Setiap individu memiliki definisi dan jalan kesuksesan yang berbeda-beda. Sukses bukanlah tidak mengalami kegagalan, tetapi lebih kepada ketekunan dan teka
BEHIND THE SCENE
(Buat Para Istri Hebat Dimanapun Anda Berada) Oleh: Jiddah Zainab Sungguh, butuh perjuangan yang tidak mudah bagi seorang Perempuan untuk menentukan posisi yang paling pas, jika ia te
JANGAN TERLALU CEMAS DENGAN MASA DEPANMU
Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Dalam kehidupan ini, seringkali kita merasa cemas dan khawatir tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Memang sering kali ketidakpastian yang terka
Al Baqo Lillah
Oleh: Jiddah Zainab Semua yang ada itu, FANA… Lalu buat apa Kau paksa bagian itu harus menjadi kekal di tangan mu sekarang.... Semua yang ada sekarang itu, FAN
MENERIMA TAKDIR
Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Kehidupan sering kali bercerita tentang piihan-pilihan. Kita sebagai bagian dari perangkat kehidupan pun tidak akan pernah luput dari pilihan-pilihan te
27 TAHUN QOTRUN NADA
(09 September 1996 – 09 September 2023) Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Dua Puluh Tujuh Usia Meranjak Bangkit Menelisik Cita Tak Terhitung Payah Yang Kalah Dilawan Der
SENDIRI
BY: JIDDAH ZAINAB Dunia memaksaku tetap melangkah, sendiri….. Berhadapan dengan lautan Tak ada tongkat nabi musa yang bisa kupinjam Tak ada tangan nabi harun yang bis
BAHAGIA DENGAN APA YANG KITA MILIKI
Oleh: Ust Humaidi Mufa, M.Pd Kebahagiaan adalah emosi yang kompleks dan sering kali sulit dipahami yang dikejar oleh manusia tanpa henti. Ini adalah keadaan pikiran yang dapat dipengar
Siapapun boleh kalah, tapi jangan pernah menyerah
Oleh: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd Siapapun boleh kalah, tapi jangan pernah menyerah. Ungkapan ini menjadi motivasi bagi banyak orang untuk terus berjuang. Kehidupan sering kali penuh den
ADA KAMU
By : Jiddah Zainab Ku tak pernah peduliseberapa banyak orang tak memperdulikan akuasal ada KAMUyang selalu memperhatikan KU Ku tak pernah sedihseberapa banyak orang berusaha m