• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

BIOGRAFI SYAIKH IBRAHIM MUHAMMAD ABDULLAH AL KHULI

Oleh: Gus Muhammad Irfan Zidny, Lc

 

Ulama Ahli Bayt Yang Selalu Menutupi Nasabnya

Syaikh Ibrahim Muhammad Abdullah al-Khuli adalah salah satu ulama besar al-Azhar yang juga keturunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Namun beliau selalu menutupi nasab mulianya. Bahkan beliau kurang terlalu suka membanggakan nasab tersebut. Beliau seperti kebanyakan ulama yang ahli bayt di al-Azhar: selalu berusaha menutupi nasab mulianya.

Syaikh Ibrahim Khuli merupakan tonggak ilmu Balaghah di al-Azhar, ucap guru kami syaikh Fauzi Konate. Beliau hafal kitab Asrarul Balaghah dan Kitab Dalailul I'jaz, kitab tertinggi dalam Ilmu Balgahah karya Imam Abdul Qahir al-Jurjani. Beliau adalah salah satu tanda kebesaran Allah dalam berkhidmat kepada ilmu. Di usia beliau yang ke 90 tahun lebih, beliau mengajar dari jam 10 pagi hingga 12 malam, di kuliah dan di Madyafah. Badan beliau boleh tua, tapi semangat ngaji beliau selalu muda. Aku bertanya kepada beliau: "Maulana, bagaimana Anda bisa mengajar lama di usia yang sudah tak lagi muda?" Beliau menjawab: "Intinya Istiqamah, Ya Bunayy."

Beliau juga memiliki hubungan kuat dengan kakek beliau, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Syaikh Ibrahim al-Khuli mengisahkan pengalamannya dalam menulis kitab "al-Sunnah Bayanan Li Alquran".

"30 tahun saya berfikir untuk menulis kitab ini. Ketika makan, ketika hendak tidur, ketika puasa, saya terus memikirkan hal tersebut. Tepat 20 tahun, buah pikiran itu seakan telah lahir. Tapi masih berupa janin. Setelah 30 tahun, saya merampungkan. Kemudian, selama 4 tahun, saya mengoreksi kitab tersebut dari Isya hingga Subuh dalam keadaan berwudhu!"

Rasa kagumku membuncah. Beliau melanjutkan,

"Untuk siapa kuhadiakan? Tentu untuk istriku terkasih. Untuk ibuku tersayang dan untuk bapakku. Lalu untuk...." Beliau berhenti sejenak. Menahan nafas. Serasa berat untuk mengucapkan.

"Untuk Rasulullah saw.!" Syaikh Ibrahim Khuli menangis. Air mata beliau - sebagaimana yang kami saksikan - menunjukkan bahwa beliau sangat rindu baginda Nabi. Kami hanya hening. Diam menutup kata-kata.

Syaikh Maulana Ibrahim Khuli mengungkapkan kerinduan itu kepada Nabi dalam buku beliau

سيدي يا رسول الله : بأبي أنت وأمي! هل لي أن أطرق باب خدمتك بهذا الكتاب؟
لئن قعد بي ما أعرف من ضعة شأني وصغر أمري إلي ما أعرف من رفعة قدرك وسمو مقامك، إن ما أعلمه من سماحة خلقك العظيم، ونبل تواضعك الجليل، ليطمعني في القبول، ويغريني بالإقدام، فهل أذنت يا رسول الله؟

إنك ما قلت "لا" قط لسائل، يطرق باب كرمك ، وأنا أسألك بالله أن تقلبني!
لكم تمنيت لو كنت بين من من الله عليهم بصحبتك ، أسابقهم إلي شرف حمل نعلك ، وأجاذبهم صب فضل وضوئك علي قدميك الطاهرتين، وأنعم بشرب بقية من سؤرك ،لا أظمأ بعدها في الدنيا ولا في الآخرة.

لكن شاء الله أن أحيا في غير زمنك ، وإني لأسأله _طمعا في كرمه العميم _ أن يجعل من سعيي في هذا الكتاب :خدمة لسنتك ، يعوضني بها ما لم يقدر لي من خدمتك ، يارسول الله

Ya, Rasulullah. Bisakah aku mengetuk pintu khidmat kepadamu dengan kitab ini (al-Sunnah Bayanan Li Alquran)?

Seandainya Rasulullah duduk di sampingku, apa yang kuketahui dari rendahnya kedudukanku dan kecilnya diriku, aku tidak akan tahu betapa agungnya dan tingginya kedudukanmu. Apa yang aku tahu berupa keagungan pekertimu dan tawadukmu yang melangit, membuatku sangat-sangat ingin engkau menerimaku dan mendorongku untuk mengajukkan diri. Apakah engkau izinkan, Ya Rasulullah?

Sungguh engkau tak pernah sekalipun berkata tidak kepada orang yang mengetuk pintu kedermawananmu. Aku meminta kepada Allah agar engkau sudi menciumku. Aku berangan-angan sekiranya bisa berada di sisi orang-orang yang Allah beri kenikmatan bersuhbah denganmu. Aku akan mendahului mereka dalam membawa sandalmu yang mulia. Aku akan berebut sisa air wudhu yang menetes dari kedua kakimu yang suci. Aku akan mendapatkan kenikmatan dengan meminum sisa air darimu yang membuatku tidak haus di dunia dan di akhirat.

Namun, Allah menghendakiku tidak hidup di zamanmu. Aku berdoa kepada Allah dengan penuh harap terhadap kedermawanan-Nya yang luas, agar menjadikan perjalananku dalam menulis kitab ini sebagai khidmah terhadap sunnahmu. Sebagai ganti dari apa yang tak bisa kukhidmatkan kepadamu, Ya Rasulallah!!!

Salah satu pesan beliau di dars tadi;

لا بد لمن يتصدر في التفسير أن يحيط بالسنة

"Orang-orang yang ingin fokus masuk tafsir, harus mempelajari sunnah nabawiyah."

~

Berikut nasehat-nasehat beliau yang kami dengar dalam dars beliau. Sangat erat sekali dengan Tafsir.

Syaikh Ibrahim Khuli pernah mengatakan:

لا يفسر القرآن إلا من أوتي له البصيرة. والقرآن لا يكون إلا في قلبه ولسانه ووجدانه حتى يصبح القرآن أية واحدة

"Tidak akan menafsiri Alquran kecuali orang yang telah diberi bashirah oleh Allah. Alquran telah berada dalam lisan dan sanubarinya seakan-akan keseluruhan Alquran (dalam mata batin sang mufassir tersebut) hanya seperti satu ayat."

Salah seorang teman bertanya kepada syaikh Ibrahim Khuli (salah satu ulama senior al-Azhar - yang kata syaikh Fauzi Konate - adalah penyangga ilmu balaghah abad ini, beserta syaikh Abu Musa.

"Syaikh, saya ingin mempelajari Tafsir!" Syaikh Ibrahim Khuli menjawab: "Hafalkan dan pahami Dîwân al-Mutanabbî!"

Saya menanyakan hal tersebut kepada beliau

"Al-Mutanabbî menjaga hampir sepertiga kosa kata bahasa Arab! Jika kamu menghafal diwannya, maka berarti kamu telah memiliki sepertiga kosa kata bahasa Arab. Permasalahan kalian wafidin (dalam bahasa Arab) karena sedikit memiliki pembendaharaan kosa kata. Hafalkan Mutanabbi semampu kalian! "

"Syarah terbaik untuk Diwan Mutanabbi adalah syarah al-Wâhidî. Ibnu Jinni syarahnya bagus. Cuma tidak menyentuh batin makna diwan tersebut. Untuk Muashir, syarah Barquqi, bagus juga." Beliau melanjutkan

"Judul sebuah kitab seperti nama seseorang. Ia kunci untuk memahami sebuah kitab itu. Salah satu nama Alquran adalah al-Kitab dan Alquran. Dari dua nama tersebut, ada dua manhaj dalam menghafal Alquran: al-Kitab, dengan menulis dan Alquran, yaitu dengan membaca atau talaqqi kepada seorang masyaikh."

Syaikh Ibrahim Khuli pernah mengatakan kepada kami:

"Adapun Tafsir Ibnu Kastir, untuk orang awam. Untuk kalian thalib ilm, pelajari tafsir Baidhawi sama Kasyyaf!"

~

"Maulana, bagaimana tangga urutan mempelajari ilmu Balaghah?!" Tanya seorang kawan berkebangsaan Afghanistan kepada syaikh Ibrahim Khuli.
"Kalian baca talkhis dengan syarah Bahauddin al-Subki. Membaca syarah itu memudahkan kalian membaca dua kitab agung karya syaikh Abdul Qahir al-Jurjani; Dalail I'jaz & Asrar al-Balaghah." Tentu itu setelah menyelesaikan kitab di bawahnya.

Saya pernah bertanya kepada beliau cara berinteraksi dengan Balaghah selama puluhan tahun. Beliau tersenyum sembari menjawab;

"Jika kamu mau mengetahui Balaghah dari awal dia lahir hingga mencapai puncaknya, baca kitab saya: Muqtadha al-Hal!" Kitab itu kalau gak salah risalah duktural beliau. Dicetak oleh Dar al-Bashair.

"Jika kalian ingin mempelajari bahasa Arab, saya sarankan untuk membaca al-Wasilah Ila Ulum al-Arabiyah karya Al-Marshafi. Kitab itu bagus."

*

Yang saya suka, beliau sering sekali mengenakan songkok nasional. Baik di TV, di dars, dan di acara-acara besar. Ternyata beliau dikasih songkok nasional oleh seseorang ketika berada di Eropa ketika musim dingin, dan masih sering dipakai hingga sekarang. Beliau pun sering diberi hadiah songkok nasional oleh para pelajar-pelajar Indonesia di al-Azhar. Semoga Allah merahmati beliau dan membalas jasa beliau terhadap para thalabah.

Darrasah, 8 April 2023

Tulisan Lainnya
Pahlawan Pendidikan Islam; Prof. DR. Hj. Zakiah Daradjat.

Manaqib edisi November 2024. Oleh: Muhammad Irfan Zidny. Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat (6 November 1929 – 15 Januari 2013) adalah pakar psikologi Islam Indonesia. Berkarier di D

13/11/2024 18:19 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 115 kali
The Clever Man; Grand Imam Muhammad Mustafa Al Maraghi.

Manaqib edisi Oktober 2024.Oleh: Muhammad Irfan Zidny. Muhammad Mustafa Al-Maraghi (1881 - 1945 adalah seorang ulama Azhar dan hakim Syariah Mesir. Ia menjabat sebagai Syekh Al-Azhar d

01/10/2024 20:55 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 276 kali
BUNG TOMO ; SANG SYUHADA PADANG ARAFAH

Manaqib edisi Agustus 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny Sutomo (3 Oktober 1920 – 7 Oktober 1981) atau lebih dikenal dengan sapaan akrab Bung Tomo adalah pahlawan nasional Indonesia

03/08/2024 07:25 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 792 kali
OBITUARI SYEKH AL - MUQRI DR. ALI MUHAMMAD TAUFIQ AN - NAHHAS

Manaqib edisi Mei 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny, Lc. Beliau bernama Ali bin Muhammad Taufiq bin Ali bin Musthofa bin Ali An-Nahhas. Dilahirkan di kota Faraskur provinsi Dimyath pada 9

17/05/2024 09:40 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 621 kali
MANAQIB SEPULUH IMAM QIRAAT (1)

Manaqib edisi April 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny, Lc Ramadhan adalah bulan Al Qur'an diturunkan pertama kali. Selanjutnya selama kurang lebih 23 tahun Al Quran sebagai firman Allah d

04/04/2024 19:01 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 1702 kali
KH AGUS SALIM: THE GRAND OLD MAN

Manaqib Edisi Februari 2024   Kiai Haji Agus Salim merupakan salah satu intelektual Islam sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia. Nama aslinya adalah Mashadul Haq yang berarti p

02/03/2024 11:19 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 4653 kali
ABU UBAIDAH BIN JARRAH ; SANG PENAKLUK AL QUDS

Manaqib edisi November 2023. Oleh: Muhammad Irfan Zidny, Lc Abu Ubaidah bin Al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang termasuk paling awal untuk memeluk agama Islam. Be

08/12/2023 23:05 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 30811 kali
Manaqib Al Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih (botoputih-surabaya).

Manaqib edisi november 2022. Oleh : Gus Muhammad Irfan Zidny Lc Habib Syekh dilahirkan di kota Syihr pada tahun 1212 H anak dari Habib Ahmad Bafaqih dan silsilahnya sampai kepada Nabi

19/11/2022 12:09 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 21420 kali
Manaqib Habib Muhammad Bin Idrus Al Habsyi

Manaqib Edisi Oktober 2022 Oleh : Gus Muhammad Irfan Zidny Beliau lahir di kota Khola' Rosyid, Hadramaut, Yaman Selatan, pada tahun 1265 H atau 1845 M. Sejak kecil beliau diasuh oleh

13/10/2022 18:42 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 25195 kali
Manaqib Al-Habib Ali bin Husein Al-Attas

By : Gus Muhammad Irfan Zidny Lc. beliau lebih dikenal dengan sebutan Habib Ali Bungur. Beliau merupakan rantai jaringan Ulama Betawi sampai sekarang ini. Beliau memiliki jasa yang san

13/09/2022 14:08 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 20642 kali