• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

SELF KNOWLEDGE

Oleh : Ustadzah Halimatussa'diyah, M.Pd

“Aku tidak sebaik yang kau ucapkan, tapi aku juga tidak seburuk apa yang terlintas dihatimu” _Ali bin Abi Thalib RA

Mengenal diri, berarti kita berusaha memahami apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan kita. Mengetahui tentang diri ini berarti kita memahami tentang pikiran, perasaan, perilaku, kekuatan, kelemahan dan nilai-nilai kehidupan.

Dengan mengenal diri, berarti kita belajar menerima apapun yang Allah berikan. Kita seringkali menganggap buruk seseorang dari apa yang kita lihat, kita seringkali menganggap buruk seseorang dari apa yang kita dengar, tanpa melihat diri sendiri, bahwa sesungguhnya keburukan yang kita punya lebih banyak dari apa yang kita lihat buruk.

Mengapa penting mengenal diri ?

Sangat penting rasanya mengenal diri, untuk tau dan bersyukur bahwa atas apa yang terjadi, sudah pasti yang terbaik yang Allah berikan dalam hal apapun. Dengan memahami dan mengenal diri kita akan mampu mengambil keputusan dari setiap pilihan yang dihadapkan, karena kita yang lebih tau dan menyadari tentang keinginan atau apa yang harus kita prioritaskan.

Dengan mengenal diri juga kita mampu mengatasi emosi yang ada di diri kita, kita mampu mengatur setiap konflik yang terjadi dengan tetap tenang dan damai, karena jika dipikir dengan kepala dingin setiap perlakuan buruk orang yang dilemparkan kepada kita pasti mengandung arti khusus untuk diri kita bahwa kita jangan sekali-kali melakukan hal yang sama, tidak menguntungkan perasaan orang dengan sikap kita yang kurang baik.

Mengenal dan memahami diri juga bisa membuat kita untuk menemukan makna hidup. Karena, dengan kita menemukan makna hidup kita bisa menetapkan tujuan hidup kita akan seperti apa. Maka dari itu seringkali manusia dituntut menjadi manusia yang adaptif, dalam arti manusia yang bisa beradaptasi dengan segala perubahan kehidupan. Jika kita siap menghadapi setiap apa yang terjadi, sungguh kita telah benar-benar belajar bagaimana memahami dan mengenal diri kita sendiri.

Abuya Habib Abu Bakar bin Hasan Alathas Azzabidi berpesan dalam pengajian kitab bahjatunnufus wal ahdaq :

Banyak manusia mencelakakan orang lain, tapi dia lupa bahwa sebenarnya aibnya sedang dicatat oleh Allah.

Walaupun sudah banyak mendapatkan kemuliaan, kita harus sering sering mengucap bahwa kita masih banyak salah dan banyak dosa. Kata-kata yang keluar dari mulut orang yang selalu merasa banyak kekurangan, banyak dosa, banyak salah sebenarnya mereka sedang mengharapkan keridhoan Allah.

Nasehat Abuya, yang dikutip dari pesan Imam Ali :

"Didalam kehidupan, jika terjadi suatu keributan, jangan malu mengakui bahwa kita yang salah, jangan menyalahkan orang lain, maka akan Allah datangkan hidayah kepada orang yang selalu merasa benar"

Dari nasehat beliau yang luar biasa, bisa kita ambil hikmah bahwa dalam urusan apapun, mengalah memang bukan berarti kalah, justru dengan mengalah Allah akan menghadirkan ketenangan pada hati yang sedang haus dengan kebenaran.

Semoga Allah selalu menjaga kita, dari kelemahan hati yang selalu merasa paling benar atas apapun yang terjadi

 :قال الإمام الشافعي

أُحِبُّ الصَّـالِحِينَ وَلَسْتُ مِنْـهُمْ

لَعَلِّي أَنْ أَنَـالَ بِـهِـمْ شَـفَاعَــــهْ

Imam Syafi’i berkata :

“Aku mencintai orang-orang sholeh walaupun aku bukan dari mereka, semoga dengan mencintai orang-orang sholeh aku mendapatkan syafaatnya dari mereka”

Tulisan Lainnya
ABOUT US

By: Jiddah Zainab Bicara "Tentang Kita" adalah pembicaraan tentang keseluruhan dari Cipta, proses perjalanan dan cita- cita dari setiap personel, baik unsur atau struktur, dari A sampa

06/07/2025 18:55 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 294 kali
Tercatat dalam Sejarah: Antara Lupa dan Wafa’

Oleh: Humaidi Mufa Tidak semua yang membangun sejarah merasa penting untuk tercatat. Banyak tokoh besar dalam lintasan waktu yang berjalan tanpa pamrih, tanpa mencatat namanya sendiri

05/07/2025 17:34 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 116 kali
SAFINAH NAJA

Oleh:Jiddah Zainab (Tribute to Sang Kyai 140621 – 140625) Malam itu laut tenang, Langit ditemani bintang, Angin semilir sejuk menghantam ombak tanpa deburan, Semua rahasia menja

14/06/2025 16:08 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 708 kali
MENAPAK JEJAK YANG TAK PERNAH HILANG

Refleksi Haul ke-4 Buya KH. Burhanuddin Marzuki  Oleh: Humaidi Mufa Empat tahun sudah dan masih kami ingat. Suaranya yang tenang, penuh kebijaksanaan, namun setiap katanya menusu

09/06/2025 08:53 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 637 kali
Terdidik dalam situasi mendadak

By: Jiddah Zainab  Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dan dengan kesempurnaanNya Allah menciptakan Rasulullah menjadi makhluq yang sempurna. Dan selain itu tak ada lagi makhluq y

02/06/2025 11:33 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 433 kali
TERUSLAH BERGERAK DAN JANGAN BERHENTI

Oleh: Humaidi Mufa Jika jatuh, bangunlah kembali. Bukan karena kita lemah, tapi karena kita sedang belajar berdiri lebih kuat. Jika gagal, cobalah lagi. Karena kegagalan bukan akhir, m

06/05/2025 18:54 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 346 kali
KEMANA PENDIDIKAN KITA MELANGKAH ?

Oleh : Humaidi Mufa Pendidikan Indonesia lahir melalui semangat perjuangan. Ki Hajar Dewantara, Bapak pendidikan nasional, telah menanamkan nilai-nilai luhur bahwa pendidikan sejatinya

05/05/2025 19:58 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 196 kali
MAGICAL WORDS

By Halimah Sadiyah     Kita mungkin sering melihat dan membaca sebuah tulisan, atau mendengar sebuah kata yang bernyawa dari lisan orang-orang yang mampu memberikan dampak po

04/05/2025 07:51 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 286 kali
11 hari menjemput Surga

In Memoriam Koh Abun By: Jiddah Zainab Tak seorang pun yang tahu bagaimana cerita hidup yang akan di jalaninya. Dari mulai di lahirkan sang Bunda sampai akhir dari perjalanannya di d

30/04/2025 21:47 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 2312 kali
UPDATE AND UPGRADE

By: Jiddah Zainab  Kehidupan manusia akan selalu melalui poros nya. Dalam konteks keimanan, poros seorang mukmin adalah taqdir Allah.  Bagi kaum tertentu, taqdir Allah adalah

14/04/2025 22:14 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 500 kali