• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

KEMERDEKAAN = MEMANUSIAKAN MANUSIA

Oleh: Humaidi Mufa, M.Pd

Hakikat dari makna kemerdekaan sejatinya tidak hanya terletak pada kebebasan suatu bangsa dari penjajahan atau penindasan fisik, melainkan jauh lebih dari itu. Kemerdekaan adalah proses yang memanusiakan manusia, yaitu proses yang memungkinkan setiap individu merasakan, menikmati, dan mewujudkan potensi kemanusiaannya secara penuh. Dalam konteks ini, kemerdekaan bukan hanya tentang kebebasan dari rasa takut atau kekurangan, tetapi juga tentang pencapaian kesejahteraan dan keadilan sosial bagi semua orang sebagaimana yang terkandung dalam amanat undang-undang kita.

Kemerdekaan juga harus bisa memberikan ruang bagi setiap orang untuk hidup dengan martabat. Ini berarti bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak, akses terhadap layanan kesehatan, pekerjaan yang layak, serta partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi hidup mereka. Memanusiakan manusia adalah memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tertinggal atau terpinggirkan karena kemiskinan, ketidakadilan, atau diskriminasi. Dalam masyarakat yang benar-benar merdeka, setiap orang dihargai dan hak-haknya sebagai manusia diakui. Ini melibatkan pengakuan atas keberagaman dan perbedaan sebagai kekayaan yang harus dirayakan, bukan dipandang sebagai ancaman. Setiap individu, terlepas dari latar belakang etnis, agama, atau status sosialnya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan berkembang terlebih untuk kedaulatan tanahnya.

Kemerdekaan juga berkaitan erat dengan tanggung jawab sosial. Penerjemahan kebebasan individu tidak boleh mengorbankan kesejahteraan kolektif. Memanusiakan manusia berarti menciptakan tatanan sosial yang mendukung solidaritas dan keharmonisan sosial, di mana semua anggota masyarakat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ini memerlukan kebijakan yang adil dan inklusif serta upaya berkelanjutan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Dalam konteks global, memanusiakan manusia juga berarti bekerja sama melintasi batas-batas negara untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, perubahan iklim, dan konflik. Solidaritas internasional dan kerjasama multilateral adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.

Dengan demikian, kemerdekaan yang sejati adalah tentang membangun masyarakat yang menghargai dan mendukung potensi kemanusiaan setiap individu. Ini adalah proses berkelanjutan yang memerlukan komitmen bersama untuk mencapai kesejahteraan, keadilan, dan kebebasan bagi semua. Memanusiakan manusia adalah inti dari makna kemerdekaan, karena hanya dengan demikian kita dapat mewujudkan dunia yang benar-benar merdeka dan manusiawi. (HM)

Tulisan Lainnya
KAPAN MANUSIA ITU MEMILIKI NILAI ?

Oleh : Humaidi Mufa Nilai seorang manusia tidak hanya ditentukan oleh status sosial atau pengakuan dari orang lain, tetapi lebih kepada bagaimana ia menjalani hidup dengan kejujuran, k

10/03/2025 09:11 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 72 kali
Nafas Kehidupan

Oleh: Halimah Sadiyah  Dunia yang fana,Apa hanya sebatas hidup tanpa arah tujuan? Dunia yang fana,Apa hanya tentang merajut mimpi hingga hilang kendali ? Dunia yang fana,Apa ten

05/03/2025 22:50 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 106 kali
GAHRU

By: Jiddah Zainab Setiap manusia selalu mendambakan sesuatu yang menyenangkan hati. Kesenangan hati itu bisa berbentuk fisik ataupun berbentuk abstrak. Kesenangan berbentuk fisik mer

08/02/2025 12:05 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 184 kali
PERUBAHAN ADALAH SEBUAH KENISCAYAAN

Oleh Humaidi Mufa Perubahan adalah sebuah keniscayaan atau sesuatu yang memang pasti akan terjadi dalam setiap aspek kehidupan. Sejarah menunjukkan bahwa tidak ada yang tetap diam; per

07/02/2025 10:22 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 445 kali
MENGISI RUANG KOSONG

Oleh Halimatus Sadiyah "Jika dengan berjalan tenang kamu mampu sampai tujuan, mengapa harus tergesa-gesa hanya untuk menjadi yang terdepan " Dalam perjalanan hidup, setiap manusia dib

07/02/2025 10:17 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 181 kali
NO PERFECT LIAR

By: Jiddah Zainab Tak ada ciptaan Tuhan yang sia sia. Hanya saja banyak manusia yang belum faham hikmah dari banyak penciptaan Tuhan Seperti hal nya Tuhan menciptakan lidah tak bertul

17/01/2025 11:45 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 348 kali
DAUR HIDUP

Oleh Halimatus Sadiyah Siklus kehidupan yang tidak akan pernah selesai, jika manusia masih diberikan kesempatan untuk menghembuskan nafasnya. Akan selalu berputar mengikuti alur cerita

02/01/2025 07:16 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 297 kali
YAKIN, MAU SEPERTI INI SAJA ? (Sebuah Resolusi Untuk Tahun 2025)

Oleh: Humaidi Mufa Kita hidup di era yang serba cepat, di mana segala sesuatu seolah harus instan dan tidak boleh lama. Informasi mengalir deras, hiburan hadir tanpa jeda, dan peluang

02/01/2025 07:05 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 426 kali
KONTEMPLASI DIRI

By:  Jiddah Zainab Demi Masa... (Q:S Al Ashr: 1) menjadi gambaran bagaimana Tuhan menjelaskan  pentingnya kita memahami putaran  waktu yang selama ini kita jalani. Tuha

31/12/2024 19:40 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 598 kali
MENYONGSONG GENERASI EMAS INDONESIA, SANTRI BISA APA ?

Oleh: Humaidi Mufa Santri memiliki posisi yang sangat penting dalam ekosistem pendidikan dan sosial di Indonesia. Sebagai pelaku utama yang menggabungkan nilai agama, kebangsaan, dan k

13/12/2024 13:48 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 391 kali