
Balaghah dalam pandangan Abdul Qahir Aljurjany (l)
Kajian (Ulumul Qur’an)
llmu Balaghah merupakan salah satu komponen penting dalam memahami maksud dan tujuan dari pengucapan sebuah kalimat. Khusus memaknai setiap kata dari Al-Quran & Hadist Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wasallam. Bukan hanya itu, didalam komunikasi juga dibutuhkan Balaghah yang matang agar tidak gagal paham terhadap apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita. Menguasai Balaghah berarti kita telah menanam modal untuk dapat memahami setiap detail kalimat. Sebagian Ulama Sastra berpendapat bahwa 70 persen Balaghah adalah ilmu ma’ani, 25 persen adalah bayan, dan 5 persen adalah badi’. Begitu rumitnya ilmu ma’ani sampai mengambil alih sebagaian besar pembahasan Balaghah.
Diantara ulama generasi awal yang berhasil mentadwin dan menyusun ilmu mal ani adalah Imam Abdul Qahir Aljurjani dalam 2 Masterpiecenya yang berjudul (Asrarul Balaghah & Dalailul i ljaz) dalam 2 kitab ini beliau menyusun dengan rapi pembahasan ilmu ma’ani, juga dasar-dasar ilmu bayan. Nama Abdul Qahir dalam Balaghah sudah tidak perlu diperbincangkan lagi, pujian para ulama sastra untuk beliau menjadi bukti atas jasa beliau yang begitu besar dalam bidang ini. Sebut saja Nama nama seperti Syeikh Mahmud Syakir yang berkata:
Derajat Abdul Qahir dalam Balaghah adalah sama seperti derajat Imam Sibawaih dalam Nahwu. Beliau adalah Samudera yang sangat dalam dan lautan yang tak bertepi: Barang siapa mencoba mendayung dilautan ilmu beliau, Maka ia tidak akan dapat melihat pantai, walaupun mendayung dengan cepat (asrarul Balaghah, Hal.27)
Sayyid Yanya bin Hamzah al-Husaini (penulis kitab at-Tharaz fi ulum Haqal iq i ljaz) berkata. Abdul Qahir adalah Muassis (pendiri) ilmu Balaghah, penyusun kaidah-kaidah, dan pengumpul cabang-cabangnya yang begitu banyak. Beliau telah memasang pagar pembatas yang memisahkan antar cabang-cabang ilmunya, membuka taman keindahannnya, dan pemecah masalah masalah yang ada didalamnya. (Asrarul Balaghah, Hal.1 3)
Didalam 2 masterpiece nya, Abdul Qahir memiliki cara khusus dalam menerangkan Balaghah, diantaranya: Beliau berpendapat bahwa ilmu adalah susunan dari kumpulan pengetahuan yang diraih melalui perenungan (Tadabbur & Berguru) secara mendalam. Beliau juga berargumen bahwa kaidah kaidah umum adalah susunan dari pengetahuan-pengetahuan terperinci, Adapun contoh dan bukti dalam Suatu pengetahuan adalah fungsi susunan terperinci dari pengetahuan tersebut.
Singkat tapi padat begitulah kiranya cara beliau menyederhanakan ilmu maani dan bayan yang rumit. Maka tidak mengherankan ketika 2 kitab ini pertama kali dicetak tahun 1902 oleh Muhammad Rasyid Ridha, Mufti Mesir ketika itu Syekh Muhammad Abduh langsung memerintahkan para Dosen Sastra di al-Azhar untuk mengkaji kedua kitab tersebut. (asrarul Balaghah, Hal.14)
Mengenai cara memahami susunan kalimat, beliau berkata: Susunan kalimat dapat diketahui maknanya dengan cara menghubungkan kata perkata, dan menjadikan salah satu kata sebagai sebab dari terbentuknya kata lain. Adapun cara menghubungkan antar kalimat adalah dengan menghubungkan kata benda dengan kata benda, kata benda dengan kata kerja, dan menghubungkan antara huruf dengan kata benda dan kata kerja.
(Muqoddimah Dalail i ljaz, Hal.4).
Bersambung
Penyusun : Muhammad Irfan Zidny
Tulisan Lainnya
DIA
Oleh: Jiddah Zainab Saat… Segalanya berubah begitu cepat Saat kau pergi Tanpa sempat berucap Saat tak ada tangan Yang menggengam erat Saat
BAPER
(Bawa Perubahan Bukan Bawa Perasaan) Oleh: Ustadzah Halimatussadiyyah, M.Pd "Kekuatan berjuang adalah bagian yang tak pernah terpisahkan dalam kehidupan manusia, menjalani tak
BERBUAT BAIK
By: Ustadz Humaidi Mufa, M.Pd “Bukan yang bagus pakaiannya, Namun yang bagus perangainya...” Begitulah kurang lebih kutipan salah satu nasihat dari Buya y
Rindu yang abadi
By : A'yun Wahai ayah… Begitu teduh tatapanmu Menyayangimu dengan penuh kasih Begitu tegas tuturmu Menuntunku dengan hati hati Begitu cepat kau pamit Menyadarkanku
KABAR QOTRUN NADA
TAWAQUFAN PENGAJIAN SEMENTARA DAN PERESMIAN GENSET OLEH ABUYA AL-HABIB ABU BAKAR BIN HASAN AL-ATAS AZ-ZABIDI Tak terasa hari berganti bulan, bulan
ISLAM NUSANTARA: KENANGAN DAN HARAPAN
Oleh: Ustadz Humaidi Mufa. M.Pd Saat ini wacana untuk menegakkan Khilafah atau yang sering kita dengar dengan mendirikan Negara Islam semakin nyaring terdengar dibumi nusantara. Memang
Sahabat ku
By: Jijah Disaat banyak yang datang lalu pergi Dia menetap, Memberiku semangat dengan wajah yang indah Wajah menahan Lelah, Wajah indahnya itu hanya ditunjukan kepadaku &n
Hilang arah
karya: falihah humaimah kelas 5 malam ini… bahkan detik ini aku terasa hampa kehilangan banyak arah… tujuanku bahkan tiada rumah yang seharusnya menjadi