• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

ORA ET LABORA

Oleh: Humaidi Mufa, M.Pd

Di balik kata-kata sederhana "Ora et Labora" yang berasal dari bahasa Latin, terdapat filsafat hidup yang dalam dan relevan hingga saat ini. Frasa ini, yang berarti "berdoa dan bekerja," bukanlah sekadar motto dari sekelompok orang tertentu, tetapi merupakan panduan hidup yang telah membentuk berbagai aspek kehidupan spiritual dan praktis sejak berabad-abad yang lalu.

Secara harfiah, "Ora et Labora" mengajarkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan rohani dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ini berasal dari tradisi monastik pada Abad Pertengahan di Eropa, di mana orang mempraktikkan gaya hidup yang mencakup waktu yang dihabiskan untuk berdoa serta waktu untuk bekerja secara fisik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, makna "Ora et Labora" tidak hanya berlaku dalam konteks keagamaan. Filosofi ini telah diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, baik dalam pendidikan, bisnis, maupun dalam pengembangan diri pribadi. Di dalamnya terkandung pesan tentang pentingnya menghargai waktu untuk refleksi spiritual dan mental, sekaligus mengenali nilai dari kerja keras dan dedikasi terhadap tugas-tugas yang diemban.

Dari segi spiritualitas, "Ora et Labora" mengajarkan bahwa kehidupan yang seimbang antara doa dan kerja tidak hanya memperkaya hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga memperdalam pemahaman akan tujuan hidup dan peran dalam masyarakat. Melalui doa, seseorang memperoleh kekuatan spiritual untuk menghadapi tantangan hidup, sementara melalui kerja keras, seseorang menunjukkan tanggung jawab dan kontribusinya terhadap dunia di sekitarnya. Sejatinya baik doa dan usaha tidak dapat dipisahkan karena harus selalu berkaitan satu dan lainnya. Usaha tanpa Doa adalah kesombongan pun demikian Doa tanpa Usaha adalah kebohongan.

Di dunia modern yang sering kali sibuk dan terhubung secara digital, "Ora et Labora" menawarkan suatu pengingat akan pentingnya menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan refleksi diri. Ini tidak hanya menghindarkan dari kelelahan fisik dan kelelahan mental, tetapi juga mengarah pada pencapaian tujuan yang lebih berarti dan memuaskan dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Dengan demikian, "Ora et Labora" bukan sekadar motto, tetapi sebuah prinsip hidup yang mengajarkan nilai-nilai universal tentang keharmonisan dalam kehidupan. Bagi mereka yang menghayati dan menerapkannya, filosofi ini terbukti menjadi landasan yang kokoh untuk mencapai kebahagiaan dan keberhasilan yang berkelanjutan. Prinsip ini pula yang menjadi alternatif agar seseorang mengenal siapa dirinya dan bagaimana agar tetap terhubung dengan pencipta-Nya. (HM)

 

Tulisan Lainnya
SISIHKAN RUANG HAMPA

Oleh Halimatus Sadiyah Perjalanan hidup yang tak pernah ada ujungnya dalam usaha merakit hal-hal yang membahagiakan, rasanya perlu untuk kita menyisikan ruang hampa, Ruang hampa adalah

02/12/2024 19:48 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 88 kali
RUANG BARU, HARAPAN BARU

Oleh Halimatus Sadiyah Dalam hidup manusia akan bertemu dengan beberapa fase kehidupan, Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Masa lalu adalah "Pembelajaran" yang perlu kita

03/11/2024 22:15 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 139 kali
PUDARNYA BUDAYA DISKUSI, MENGAPA ?

  Oleh: Humaidi Mufa Kegiatan bertukar pikiran (sharing opinion) dengan orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan biasa disebut dengan diskusi. Salah satu pentingnya diskusi

03/11/2024 21:46 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 143 kali
VALIDASI

By: Jiddah Zainab Ikhlas adalah adalah satu suku kata yang mudah di ucapkan tapi bisa jadi multi tafsir dalam memahami sebuah rangkaian amal kebaikan. Ikhlas bisa di maknai menerima d

03/11/2024 07:38 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 438 kali
PENTINGNYA MENERAPKAN SELF BOUNDARIES DALAM KEHIDUPAN

Oleh : Halimah Sadiyah   Self boundaries atau batasan diri adalah aturan yang kita buat untuk mengatur interaksi dengan orang lain, menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi d

03/10/2024 08:51 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 369 kali
BELAJAR UNTUK UJIAN ATAU UJIAN UNTUK BELAJAR ?

Oleh: Humaidi Mufa Pendidikan dianggap gagal ketika belum menghasilkan output yang dapat menjawab tantangan zaman. Karena pendidikan merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia ya

02/10/2024 20:25 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 232 kali
DOA YANG TERSIMPAN

Oleh : Halimah Sadiyah Ada banyak cara, sebuah cinta bercerita Tidak melulu tentang lisan yang berbicara, justru doa yang tersimpan dan tak terlihat oleh mata yang tidak pernah gagal

06/09/2024 09:28 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 366 kali
TERLAHIR KEMBALI DAN BERTUMBUH

Oleh: Humaidi Mufa, M.Pd Kita sebagai individu memiliki kesempatan untuk selalu berkembang. Dalam hidup, setiap kejadian akan membawa peluang baru untuk dapat kita mulai kembali. Hal i

06/09/2024 09:12 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 434 kali
DAMAIKU DALAM DIAM

Oleh : Halimah Sadiyah Malam datang menghadirkan banyak pertanyaan Fikiran melayang jauh, terkadang tak tau apa yang di cari Hembusan angin hadir, memberikan kesejukan dan penguatan

14/08/2024 08:26 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 483 kali
KEMERDEKAAN = MEMANUSIAKAN MANUSIA

Oleh: Humaidi Mufa, M.Pd Hakikat dari makna kemerdekaan sejatinya tidak hanya terletak pada kebebasan suatu bangsa dari penjajahan atau penindasan fisik, melainkan jauh lebih dari itu.

11/08/2024 17:43 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 314 kali