• PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA
  • Berkhidmat Untuk Ummat

Fatimah Al-Fihri; Wanita Pendiri Universitas Pertama Di Dunia.


Manaqib Edisi Desember 2024.
Oleh: Muhammad Irfan Zidny.

Fathimah binti Muhammad Al Fihriyah Al Qurosyiyah (w. 266 H/878 M); Fatimah al-Fihri, nama yang hampir terlupa dalam dunia pendidikan. Padahal dialah Muslim pertama yang mendirikan perguruan tinggi. Dengan latar belakang sebagai pedagang, ia berhasil membangun masjid yang kemudian menjadi universitas. Universitas pertama dalam sejarah Islam. Dalam setiap periodesasi sejarah, selalu ada nama perempuan hebat yang dilahirkan. Pada abad ke-9, misalnya, muncul nama Fatimah al-Fihri. Seorang putri saudagar kaya asal Tunisia yang dilahirkan pada tahun 800 M. Nama lengkapnya Fatimah Muhammad al-Fihri, sering dijuluki Oum al-Banine, yang berarti ibu dari anak-anak Fes. Ayah Fatimah, Muhammad al-Fihri, seorang pengusaha sukses di kota Tunisia yang kemudian bermigrasi ke Fes, Maroko.

Fatimah al-Fihri hidup dalam keluarga yang sangat kaya dan keturunan bangsawan. Meskipun berasal dari keluarga kaya dan bangsawan, mereka memiliki kepedulian dan kepekaan pada sesama serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sering menyambung silaturahmi dengan semua kalangan dan gemar berderma. Fatimah al-Fihri mempunyai saudara perempuan yang bernama Maryam. Kakak-beradik ini memperoleh pendidikan mumpuni. Mereka berdua tumbuh dalam lingkungan cinta ilmu, mencintai ilmu-ilmu keagamaan dan juga ilmu umum atau sains, khususnya arsitektur dan bangunan. Di masa Raja Idris ll, awal abad ke-9, Fatimah beserta keluarganya hijrah dari Qayrawan (Tunisia), ke Kota Fez di Maroko. Fez kala itu terkenal sebagai kota metropolitan, dengan penduduk Muslim non-Arab. Kota yang sangat maju. Aktivitas ekonomi saat itu berkembang sangat pesat. Menariknya, di sana terjadi harmoni antara kebudayaan kosmopolitan dan budaya tradisional.

Dari sini, Kota Fez berkembang menjadi salah satu kota Muslim yang berpengaruh besar dan diperhitungkan. Di Kota Fez, keluarga Fatimah al-Fihri terus mengembangkan sayap bisnis. Mereka menjadi pengusaha Muslim yang sukses. Harta kekayaannya melimpah. Namun, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Fatimah muda ditinggal oleh ayah dan suaminya tercinta. Tinggallah Fatimah bersama saudara kandungnya, Maryam. Dua wanita muda ini sepakat akan menggunakan semua warisan kedua orang tuanya untuk membangun masjid dan universitas. Mereka bergaul dengan semua lapisan masyarakat tanpa memandang kelas sosial. Sejak awal menetap di distrik barat Kota Fes, Maroko, Fatimah dan Maryam mempunyai tekad dan cita-cita untuk kemajuan masyarakat di kota tersebut. Fatimah memilih untuk membangun masjid, yang dinamakan al-Qarawiyyin (terkenal juga dengan julukan Masjid Jami’ al-Syurafa’). Sementara Maryam membangun masjid al-Andalus, di Spanyol. Dua masjid ini kemudian bertransformasi menjadi universitas, yang kelak menjadi kiblat dunia pendidikan modern. Mulai dari kurikulum, sistem pengajaran, sampai ke urusan simbol akademik. Hingga kini, pakaian mahasiswa (toga) ala Fatimah al-Fihri masih dipakai oleh kampus-kampus di segenap penjuru dunia. Toga yang berbentuk segi empat itu merupakan simbol yang diinspirasi dari bentuk Ka'bah di Makkah, sebagai kiblat umat Islam.

Fatimah Al-Fihri adalah putri seorang pedagang kaya bernama Muhammad Al-Fihri. Keluarga Al-Fihri telah bermigrasi dari Kairouan (di sinilah asal nama masjid), Tunisia ke Fes pada awal abad ke-9, bergabung dengan komunitas pendatang lainnya dari Kairouan yang telah menetap di sebuah distrik barat kota. Fatima dan kakaknya Mariam, baik dari mereka berpendidikan, mewarisi sejumlah besar uang dari ayah mereka. Fatima berjanji untuk menghabiskan seluruh warisannya pada pembangunan masjid yang cocok untuk komunitasnya.
Selain tempat untuk ibadah, masjid segera berkembang menjadi tempat untuk pelajaran agama dan diskusi politik, secara bertahap memperluas pendidikan untuk berbagai mata pelajaran, khususnya ilmu alam.

Pembangunan Masjid al-Qarawiyyin dimulai pada Ramadhan 245 H/859 M. Fatimah turut serta mengontrol dan mengarahkan semua hal yang berhubungan dengan pembangunan Masjid al-Qarawiyyin. Mulai dari pemilihan lokasi strategis hingga terkait dengan arsitektur bangunannya. Konon, Fatimah gemar berpuasa sunnah selama pembangunan berlangsung. Seluruh biayanya berasal dari kantong pribadinya. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 861 M, masjid megah al-Qarawiyyin dapat berdiri tegak dan mulai beroperasi. Di Masjid al-Qarawiyyin inilah dilangsungkan sistem pendidikan formal setingkat universitas. Masjid ini menjadi cikal berdirinya Universitas al-Karaouine (al-Qarawiyyin) di Fez, Maroko. Setelah beberapa waktu, barulah dibangun kelas dan ruang belajar.
Guiness Book of World Records pada tahun 1998 mencatat universitas ini sebagai kampus tertua di dunia. Jauh sebelum lahirnya Universitas al-Azhar Mesir, Universitas Cambridge, Harvard, Oxford, dan yang lainnya. Di Eropa sendiri, University of Bologna di Italia baru berdiri pada abad ke-11 M. Kemudian diikuti oleh University of Paris di Prancis dan Oxford University di Inggris pada abad ke-12 M. Tak lama, Masjid al-Qarawiyyin menjadi salah satu tujuan para penuntut ilmu dari berbagai penjuru, mulai Maroko, Jazirah Arab, bahkan Eropa dan Asia. Jumlah mahasiswanya pada abad ke-14 M sudah lebih dari 8.000 orang. Pada masa al-Murabithi berkuasa, para ulama diberi tugas mulia untuk mengajar di Universitas al-Qarawiyyin. Kota itu berubah menjadi kota yang dipenuhi oleh aktivitas keilmuan (nasyr al-ilm wa thalab al-ilm). Sedemikian pesatnya penyebaran ilmu pengetahuan, Kota Fez mampu bersanding dengan pusat ilmu tersohor pada masa itu, yakni Cordova. Adapun di antara cabang ilmu yang diajarkan di Universitas al-Qawariyyin meliputi ilmu tafsir, fiqih, bahasa Arab, kedokteran, matematika, filsafat, musik, sejarah, kimia, astronomi, retorika, dan arsitektur.
Pada saat itu, Universitas al-Qarawiyyin dianggap sebagai pusat intelektual utama di Mediterania. Reputasi yang sangat baik bahkan menyebabkan tokoh Gerber dari Auvergne ikut menjadi mahasiswa Universitas Masjid al-Qawariyyin. Gerber kemudian menjadi Paus Silvester II dan kemudian memperkenalkan angka Arab dan angka nol ke seluruh Eropa. Universitas al-Qawariyyin terus berkembang sebagai kampus inklusif yang menjadi sinar pencerah bagi dunia, tanpa diskriminasi. Tidak hanya terbuka bagi kalangan Muslim, tapi juga diperuntukkan untuk semua. Banyak mahasiswa beragama Yahudi dan Kristen ikut mengeyam bangku pendidikan di sini.

Universitas pertama di dunia ini telah meluluskan banyak sosok pemikir dan ilmuwan Muslim terkemuka. Beberapa di antaranya yaitu Abu Abullah Al-Sati, Abu al-Abbas al-Zawawi, Ibnu Rashid Al-Sabti (wafat 1321 M), Ibnu al-Haj al-Fasi (wafat 1336 M), Abu Madhab al-Fas, Ibn al-‘Arabi (wafat 1240), Ibnu Khaldun (wafat 1395), Ibnu al-Khatib, Alpetragius (Al-Bitruji), Ibnu Harazim, Allal al-Fassi, Leo Africanus, Abd el-Karim el-Khattabi, Maimonides (Ibnu Maimun), Muhammad Taqiuddin al-Hilali, Abdullah al-Ghumari, dan banyak ilmuwan lain. Tidak salah, Fatimah al-Fihri, wanita hebat yang telah mendedikasikan 80 tahun umurnya untuk kemajuan peradaban dunia. Universitas yang mula-mula digagasnya dari pembangunan masjid, kini dijadikan rujukan oleh dunia. Fatimah al-Fihri yang wafat pada tahun 266 H/880 M telah meninggalkan karya monumental yang menjadi karya sejarah besar dalam peradaban dunia. Namanya tercatat sebagai sosok perempuan yang memiliki cita-cita besar dan kukuh dengan prinsip yang dipegangnya. Wanita Muslim ini meneguhkan darma baktinya bagi umat dan peradaban.

Al-Qarawiyyin memainkan peran utama dalam hubungan budaya dan akademis antara dunia Islam dan Eropa pada abad pertengahan. Kartografer Mohammed al-Idrisi (w. 1166), yang memiliki peta dibantu eksplorasi Eropa pada masa Renaissance mengatakan telah tinggal di Fes untuk beberapa waktu, menunjukkan bahwa ia mungkin telah bekerja atau belajar di Al-Qarawiyyin. Universitas ini telah menghasilkan banyak sarjana yang sudah sangat mempengaruhi sejarah intelektual dan akademik dunia Muslim dan Yahudi. Di antaranya adalah Ibnu Rushayd al-Sabti (w. 1321), Mohammed bin al-Hajj al-Abdari al-Fasi (w. 1336), Abu Imran al-Fasi (w. 1015), teoritikus terkemuka dari mazhab Maliki hukum Islam, Leo Africanus, seorang pengelana terkenal dan penulis, dan Rabbi Moshe ben Maimon.

Al-Qarawiyyin memperoleh perlindungan politik kuat dari Sultan. Dikompilasi banyak pilihan manuskrip yang disimpan di perpustakaan yang didirikan oleh Sultan Abu Inan Faris dari Dinasti Marinid pada tahun 1349. Di antara naskah yang paling berharga saat ini disimpan di perpustakaan adalah jilid dari yang terkenal Al-Muwatta dari Malik yang ditulis pada perkamen kijang, Sirat Ibn Ishaq, salinan Al Qur'an yang diberikan oleh Sultan Ahmad al-Mansur pada tahun 1602, dan salinan asli dari buku Ibnu Khaldun Al-'Ibar. Di antara mata pelajaran yang diajarkan, di samping Al Qur'an dan Fiqih (hukum Islam), adalah tata bahasa, retorika, logika, kedokteran, matematika, astronomi, kimia, sejarah, geografi dan musik.

Al-Qarawiyyin memainkan peran pada abad pertengahan dalam pertukaran budaya dan transfer pengetahuan antara Muslim dan Eropa. Pelopor akademisi seperti Ibnu Maimun (Maimonides), (1135–1204), Al-Idrissi (w.1166 M), Ibnu al-Arabi (1165-1240 M), Ibnu Khaldun (1332-1395 M), Ibnu al-Khatib, Al-Bitruji (Alpetragius), Ibnu Hirzihim, dan Al-Wazzan semua terhubung dengan Universitas baik sebagai mahasiswa atau dosen. Di antara cendekiawan Kristen mengunjungi Al-Qarawiyyin adalah tokoh Belgia Nicolas Cleynaerts dan tokoh Belanda Golius.
Wallahu a'lam.

Referensi: wikipedia, serta berbagai jurnal, dan artikel

Tulisan Lainnya
Pahlawan Pendidikan Islam; Prof. DR. Hj. Zakiah Daradjat.

Manaqib edisi November 2024. Oleh: Muhammad Irfan Zidny. Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat (6 November 1929 – 15 Januari 2013) adalah pakar psikologi Islam Indonesia. Berkarier di D

13/11/2024 18:19 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 326 kali
The Clever Man; Grand Imam Muhammad Mustafa Al Maraghi.

Manaqib edisi Oktober 2024.Oleh: Muhammad Irfan Zidny. Muhammad Mustafa Al-Maraghi (1881 - 1945 adalah seorang ulama Azhar dan hakim Syariah Mesir. Ia menjabat sebagai Syekh Al-Azhar d

01/10/2024 20:55 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 529 kali
BUNG TOMO ; SANG SYUHADA PADANG ARAFAH

Manaqib edisi Agustus 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny Sutomo (3 Oktober 1920 – 7 Oktober 1981) atau lebih dikenal dengan sapaan akrab Bung Tomo adalah pahlawan nasional Indonesia

03/08/2024 07:25 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 1249 kali
OBITUARI SYEKH AL - MUQRI DR. ALI MUHAMMAD TAUFIQ AN - NAHHAS

Manaqib edisi Mei 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny, Lc. Beliau bernama Ali bin Muhammad Taufiq bin Ali bin Musthofa bin Ali An-Nahhas. Dilahirkan di kota Faraskur provinsi Dimyath pada 9

17/05/2024 09:40 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 852 kali
MANAQIB SEPULUH IMAM QIRAAT (1)

Manaqib edisi April 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny, Lc Ramadhan adalah bulan Al Qur'an diturunkan pertama kali. Selanjutnya selama kurang lebih 23 tahun Al Quran sebagai firman Allah d

04/04/2024 19:01 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 2019 kali
KH AGUS SALIM: THE GRAND OLD MAN

Manaqib Edisi Februari 2024   Kiai Haji Agus Salim merupakan salah satu intelektual Islam sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia. Nama aslinya adalah Mashadul Haq yang berarti p

02/03/2024 11:19 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 7081 kali
ABU UBAIDAH BIN JARRAH ; SANG PENAKLUK AL QUDS

Manaqib edisi November 2023. Oleh: Muhammad Irfan Zidny, Lc Abu Ubaidah bin Al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang termasuk paling awal untuk memeluk agama Islam. Be

08/12/2023 23:05 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 32871 kali
BIOGRAFI SYAIKH IBRAHIM MUHAMMAD ABDULLAH AL KHULI

Oleh: Gus Muhammad Irfan Zidny, Lc   Ulama Ahli Bayt Yang Selalu Menutupi Nasabnya Syaikh Ibrahim Muhammad Abdullah al-Khuli adalah salah satu ulama besar al-Azhar yang juga ket

09/04/2023 12:55 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 4169 kali
Manaqib Al Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih (botoputih-surabaya).

Manaqib edisi november 2022. Oleh : Gus Muhammad Irfan Zidny Lc Habib Syekh dilahirkan di kota Syihr pada tahun 1212 H anak dari Habib Ahmad Bafaqih dan silsilahnya sampai kepada Nabi

19/11/2022 12:09 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 22870 kali
Manaqib Habib Muhammad Bin Idrus Al Habsyi

Manaqib Edisi Oktober 2022 Oleh : Gus Muhammad Irfan Zidny Beliau lahir di kota Khola' Rosyid, Hadramaut, Yaman Selatan, pada tahun 1265 H atau 1845 M. Sejak kecil beliau diasuh oleh

13/10/2022 18:42 - Oleh TIM REDAKSI JURNALIS PPQN - Dilihat 28569 kali