LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK
Sajian Utama edisi Juni 2024.
Oleh Muhammad Irfan Zidny, Lc.
Kantor berita seluruh dunia terus mengalirkan informasi kondisi terkini di Palestina, terkhusus Gaza dan Rafah. Dunia tidak dapat berbuat banyak selain kutukan demi kutukan yang disematkan kepada penganut zionisme. Hak veto yang merupakan bentuk kezaliman internasional telah membungkam beragam upaya dunia untuk mempertahankan pancaran cahaya hati nurani. Seluruh tokoh lintas agama, keyakinan, dan latar belakang telah mengutarakan pandangan mengenai penjajahan ini. Beberapa bahkan dengan penuh keberanian mencoba mengulurkan tangan untuk sekadar "membersihkan pasir" yang menutupi jenazah para syuhada!.
Juni 2024 sudah menyapa kita semua, itu berarti tepat sembilan bulan lamanya bangsa palestina menunggu; menunggu sambil mengulang-ulang dua kalimat syahadat! barangkali malam tidak akan pernah berganti pagi!, atau mungkin sore ini adalah senja terakhir mereka!. Gugur, dingin, semi, panas, semua sudah mereka lalui seorang diri tanpa kehadiran kita semua sebagai saudara. Standar ganda kembali diterapkan para elit politik dunia. Akal sehat yang menjadi fitrah dan ciri khas manusia rupanya telah hangus.
Kita semua sudah terlambat, mereka sudah merasakan segala jenis penderitaan dengan senyum tulus yang semakin menghancurkan lubuk hati kita. Senyum tulus keridhaan dan keyakinan kepada Allah atas segala "karunia"Nya. Sejatinya mereka tidak butuh rasa iba kita, iman mereka sudah terlalu kokoh dan kuat jika hanya sekadar menunggu "perhatian" dari saudara seiman yang tak kunjung "datang".
Palestina sudah "tidak membutuhkan" kita, sejatinya sekarang kita yang sangat membutuhkan mereka sebagai barometer keimanan. Apakah iman hanya sekadar simbol-simbol yang kita tunjukkan sepanjang waktu?, atau bahkan hangus tak tersisa?!. Sudahkan kita "khusyuk" membantu saudara kita?!. Rukun iman adalah percaya kepada Allah, percaya kepada para malaikat, percaya kepada Kitab-kitab suci, percaya kepada Para Rasul, percaya kepada Hari Akhir, dan percaya kepada Takdir. Masihkah ada?!, semoga. Labbaik Allahumma Labbaik.
Wallahu a'lam bishowab.
Tulisan Lainnya
Beku
Sajian Utama edisi Desember 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny. Dunia kita sesak dihinggapi beragam realita. Ribuan gejolak, tentang apa, siapa, dimana, kemana, kapan, dan bagaimana. Umat
CICAK VS BUAYA
Sajian Utama edisi November 2024.Oleh: Muhammad Irfan Zidny. Dalam ilmu retorika, kita mengenal dua pembagian kalimat; yaitu khabar yang berarti informasi, dan insya' yang berarti non
KEBUTUHAN PRIMER
Sajian Utama Edisi Oktober 2024.Oleh : Muhammad Irfan Zidny. Manusia harus menjaga kualitas kebutuhan primer, sekunder dan tersiernya. Sepanjang hidup, mereka berusaha memenuhi tiga ha
RUANG DIALOG
Sajian Utama Edisi Agustus 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny. Sebuah bangsa, etnis, atau kelompok manusia amat bergantung kepada kualitas sekitarnya. Entah terpengaruh atau mempengaruhi,
SEPASANG BOLA MATA
Sajian Utama Edisi Mei 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny, Lc. Kehidupan adalah kumpulan waktu, ruang dan kesempatan yang terus berputar menyelimuti sambil mengantar kita menuju peristirah
RAMADHAN MEMBAWA "NASIHAT" TUHAN
Sajian Utama Edisi April 2024.Oleh Muhammad Irfan Zidny, Lc. Ramadhan adalah "Hidangan" yang Allah berikan untuk kita semua. Bulan ini berisi Pendidikan, Hikmah, dan segala pintu kebai
YATIM PIATU: SEBUAH GAGASAN
Sajian utama edisi februari 2024.Oleh Gus Muhammad Irfan Zidny, Lc Pergerakan politik di indonesia memanas terhitung sejak tiga orang putra terbaik bangsa berdampingan tiga lainnya men
PEMIMPIN ADALAH SENIMAN
Sajian Utama edisi Desember 2023.Oleh: Muhammad Irfan Zidny, Lc Kepemimpinan adalah keniscayaan. Manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin; bagi suatu bangsa, daerah, keluarga, dan ter
BEBERAPA TEMPAT BERSEJARAH DI MASJIDIL AQHSA
Kajian edisi November 2023. Oleh Muhammad Irfan Zidny, Lc Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama umat muslim. Ketika perintah shalat turun, Rasulullah shalat dengan berkiblat ke
Mengetuk Pintu Kemanusiaan.
Oleh: Kyai Gus Muhammad Irfan Zidny, Lc Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, Oleh sebab itu penjajahan di dunia harus dihapuskan. Kutipan pembukaan Undang Undang D