11 hari menjemput Surga

image - 11 hari menjemput Surga

Bagikan

WhatsApp
Facebook
LinkedIn
X

In Memoriam Koh Abun

By: Jiddah Zainab

Tak seorang pun yang tahu bagaimana cerita hidup yang akan di jalaninya.

Dari mulai di lahirkan sang Bunda sampai akhir dari perjalanannya di dunia.

Setiap manusia punya harapan hidup bahagia di dunia dan bisa masuk surga pada akhirnya.

Kalimat tadi serasa mudah di ucapkan, tapi pada dasarnya butuh proses yang amat sangat panjang untuk menjalaninya.

Saat kita berada di rahim sang Bunda, Allah menggariskan banyak hal untuk kehidupan kita kelak. Namun kita, Sang Bunda dan Sang Bayi, tak kan pernah bisa tahu apa yang telah di tuliskan Tuhan untuk kita di usia 4 bulan dalam kandungan.

Beberapa keterangan dalam hadits Rasulullah menyebutkan lahir dan wafat, bahagia atau tidak bahagia, dan beberapa point taqdir seorang manusia,  mulai di tulis saat 4 bulan dalam kandungan ibunya.

Namun demikian, point point taqdir itu menjadi rahasia tuhan yang tak pernah bisa di tebak secara jitu oleh manusia

Seorang pria sederhana, sendiri, menjalani taqdir nya selama 65 tahun sebagai seorang penganut ajaran minoritas, namun  mampu menjemput surga Allah hanya dalam 11 hari saja.

Takdir hidup sebagai non Islam selama 65 tahun di jalani pria ini dengan segala kebisuan ditengah kebisingan hidup masyarakat di sekeliling nya.

Saat banyak laki laki dengan tekun mendengar kan khutbah jum’at di mesjid mesjid Allah, selama 65 tahun, pria ini cuma bermain main dengan burung burung dara dan berkutat dengan sepeda sepeda butut yang menemani hari hari nya.

Saat banyak laki laki berkumpul, merayakan hari hari besar Islam dengan meriah, pria ini cuma sibuk bermain dengan monyet kesayangannya sambil memberi makan & minum kepada binatang binatang peliharaannya.

Saat banyak laki laki berkumpul di mesjid mesjid Allah, sibuk memeriahkan lebaran yatim dengan menyenangkan puluhan anak anak yatim yang ada di kampung dengan segala macam hadiah yang di kumpulkan dari masyarakat sekitar, pria ini tekun merawat satu anak laki muslim yatim piatu yang menemani hari hari sepi nya.

Sungguh butuh effort yang kuat bagi seorang pria Non Islam untuk mau merawat anak muslim yatim piatu berkebutuhan khusus dan membiarkan anak tersebut tetap dalam keimanan yang dianutnya bahkan mendukung anak tersebut untuk tetap menjalankan rutinitas ibadah agama yang di anutnya.

Dan dengan kesibukan masing-masing masyarakat lengah dengan segala rutinitas hidup yang dijalani pria ini selama 65 tahun.

Pria ini sendiri, dalam keyakinan iman yang berbeda dengan masyarakat sekeliling nya, termasuk dengan yatim piatu yang di rawat di dalam rumahnya.

Masyarakat hanya mengganggap pria ini berbeda, karna perbedaan keyakinan iman yang dianut nya, padahal pria ini banyak melakukan hal hal baik yg seharusnya dilakukan oleh seseorang yang dilahirkan dari rahim muslimah yang secara otomatis terlahir sebagai seorang muslim.

Pria ini hidup dalam kondisi terpinggirkan dalam kesendiriannya, karena kurang bersosialisasi hingga tak pernah mengusik orang lain dan tak pernah pula membalas seseorang yang pernah mengusiknya.

Mulut nya terkesan sepi, tapi tangannya tak pernah berhenti bekerja walau hanya memperbaiki sepeda sepeda butut yang berusaha di sulap menjadi sepeda yang layak jual untuk di pakai anak anak yang cuma mampu membeli sepeda bekas.

Mungkin, secara kasat mata rizki pria ini terbatas dalam segi kuantitas, tapi nyata nya  rizki  pria ini sedikit unggul dalam kualitas, karna pria ini mampu merawat yatim piatu muslim dengan tulus, tanpa ada unsur pemaksaan akidah, saat orang lain hanya sibuk dengan anak anak kandungnya sendiri. Kualitas rizkinya juga mampu sampai kepada binatang binatang peliharaannya lewat pemberian makanan, disaat banyak orang mengusir burung atau kucing yang berusaha memakan makanan yang tergeletak di sudut sudut rumah mereka.

Kebaikan demi kebaikan dalam hidupnya di jalankan walau dalam konteks iman yang berbeda dengan masyarakat di sekeliling nya.

Masyarakat cuma melihat sekilas dan sepintas dengan rutinitas yang di jalankan pria ini selama 65 tahun dalam berasimilasi dengan masyarakat yang ada.

Masyakat tidak pernah tahu tentang takdir hidup yang ditulis Tuhan saat pria ini  berusia 4 bulan dalam kandungan ibu nya.

Namun kita bisa menarik benang merah episode hidup pria ini, bahwa Hidayah Allah tidak akan pernah turun kepada orang yang salah.

Kebaikan kebaikan pria ini mungkin bisa luput dari validasi orang orang sekeliling, namun tidak akan pernah luput dari Validasi Tuhan.

Hidayah Allah adalah hadiah terindah dari Allah atas kebaikan kebaikan yang di lakukan pria ini dalam sepi validasi selama 65 hidupnya.

Allahu Akbar…Hari selasa tanggal 15 april 2025, Allah membalas semua kebaikan kebaikan yang dilakukan pria ini selama hidup dengan memberikan petunjuk untuk bersyahadat sebagai seorang Muslim.

Masyarakat terperangah, bahagia dan gembira menyambut hidayah Allah kepada Pria ini, tanpa perlu banyak tanya karna hidayah memang hak preogratif Tuhan.

Saat pria ini mengucapkan dua kalimah syahadat selepas maghrib, maka pria ini terlahir bagai bayi yang baru dilahirkan dari rahim seorang ibu, putih bersih tanpa dosa.

Allah Maha Kuasa atas kehendakNya. Allah Maha bijaksana atas segala ketetapan Taqdir pria ini dan Allah Maha Tahu bahwa esensi sholat puasa zakat haji, sebenarnya  telah di lakukan pria ini secara tersamar dalam realitas kehidupannya selama 65 tahun.

Saat pria ini menjalani takdir hidupnya dengan khusyu tanpa menganggu hidup manusia sekeliling itu layak nya muslim yang sedang menjalankan sholatnya.

Saat Pria ini menahan lapar dalam sepi saat tak ada yang di makan karna bengkel sepedanya sepi pembeli adalah esensi puasa yang dilakukan masyarakat muslim di sekelilingnya.

Saat pria ini mengeluarkan sebagian rizki nya untuk anak yatim piatu muslim yang diasuhnya dan memberi makan binatang binatang peliharaannya adalah esensi zakat yang biasa dilakukan muslim untuk mengeluarkan sebagian rizkinya kepada mustahiq yang membutuhkan.

Saat pria ini menjalani hidup nya dalam ketaatan agama yang dianut sebelumnya, serta kesadaran yang penuh dengan keyakinan kepada Tuhan dalam menjalani hari hari dalam hidupnya, dengan berusaha memaksimalkan segala kekuatan yang dimiliki nya untuk menjadi manusia yang baik bagi orang orang sekeliling adalah esensi ibadah haji yang dijalankan seorang muslim dalam.menjaga ketaatan dan kepasrahan kepada Allah.

Namun banyak dari kita yang terlahir dari orang tua muslim belum tentu mampu mengaplikasikan rukun islam dan iman secara sempurna dalam keadaan tulus dan ikhlas di setiap lini kehidupan

Dan saat Pria ini mengucapkan Dua kalimat Syahadat di hadapan puluhan laki laki dengan bimbingan seorang Kyai, itulah cara Allah menutup kesempuranaan rukun islam dalam hidup pria ini. Episode epik inilah yang membuat pria ini bagai bayi yang baru terlahir dari rahim seorang ibu, putih bersih tanpa dosa.

Ternyata, Pria ini cuma butuh 11 hari menjemput surga nya, saat Allah mewafatkan nya husnul khotimah dalam keadaan muslim di hari Sabtu tanggal 26 april 2025. Sungguh Allah selalu merencanakan taqdir terbaik untuk hamba hamba yang berbuat baik dalam hidupnya dan selalu membalas perbuatan baik dengan balasan kebaikan dalam versi terbaik.

Dan Pria ini adalah Koh Abun, yang selama ini luput dari perhatian manusia, namun kini telah bahagia dalam iman dan islam di sisi Allah dan Rasulullah

Selamat Jalan Koh Abun…Mungkin kami tidak mengenal anda secara personal, tapi perjalanan hidup anda mengajari kami banyak hal tentang misteri taqdir dari akhir hidup seorang hamba. Lahul fatihah

يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دين الاسلام… امين

Qotrun Nada, 1 Mei 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *