By Halimah Sadiyah
Kita mungkin sering melihat dan membaca sebuah tulisan, atau mendengar sebuah kata yang bernyawa dari lisan orang-orang yang mampu memberikan dampak positif pada setiap langkah perubahan. Kita bisa juluki kata ini dengan “Magical Words” Kata-kata ajaib yang tidak hanya indah untuk dibaca atau nyaman terdengar ditelinga namun juga menggugah hati untuk mencari lebih dalam arti sebuah makna didalamnya.
Jika kata-kata dibawah ini sangat ajaib memberikan dampak pada banyak orang yang sudah melihat dan mendengarkan, semoga hal ini juga mampu berdampak baik pada kalian yang baru membaca. Kata-kata magic ini diabadikan sebagai bentuk refleksi tentang perjalanan banyak orang dalam menerima, tumbuh dan berkembang. Let’s read !
Magical Words #1
“Orang sukses adalah orang yang belajar nyaman dengan ketidak nyamanan”
Kata-kata ini menyimpan makna yang sangat luas, memberikan pemahaman bahwa kesuksesan adalah hal yang tidak nyaman. Karena untuk meraihnya, kita butuh usaha keras dalam menjalankan apapun yang sedang dituju. Ketidaknyaman perlu dinikmati ketika kita menginginkan sesuatu yang baik datang dikemudian hari. Jadi, belajar nyaman dengan ketidaknyamanan yang kita temui adalah jalan untuk kita terus menaikan level kualitas diri kita.
Magical Words #2
“Never End but Always Begin”
Penghujung tahun 2023 kata-kata magic ini mulai terdengar dan menggema sampai saat ini, memberikan pesan yang mendalam bahwa setiap manusia yang masih diberikan kesempatan untuk hidup, maka diharus terus menggerakan dirinya pada kebaikan untuk dirinya ataupun orang-orang disekitarnya. Never End tidak akan pernah selesai untuk berbuat , memperbaharui, memperbaiki dan menginisiasi sesuatu yang akan terlahir, But Always Begin akan tetapi terus dimulai untuk mencari jalan dari setiap perubahan perkembangan zaman.
Magical Words #3
“Ridhonya Manusia adalah Sesuatu yang Sulit untuk digapai”
Manusia dengan banyak dimensinya terkadang membuat kita sulit untuk bergerak dan menentukkan perjalanan yang ingin kita ukir. Tidak adil bukan jika memaksakan orang lain menyukai sebagian atau seluruh yang kita miliki, tidak perlu juga rasanya membuat semua orang tau tentang apa yang sedang dan akan kita kerjakan, pada kenyataannya mungkin setiap orang akan menilai sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Membuat orang menyukai setiap langkah kita adalah hal mustahil sangat sulit untuk digapai, maka Ridho Allahlah yang berhak untuk kita kejar.
Magical Words #4
“Bagaimana Aku Tidak Mengagumimu,
Yang Engkau Kagumi Saja Sangat Mengagumimu”
Kapan kita harus bersyukur ?
Rasanya setiap detik perlu untuk bersyukur, apalagi jika masih diberikan nikmat, ruang dan kesempatan untuk melihat banyak kebaikan yang ada di depan mata. Menyaksikan bagaimana beliau mengagumi sosok yang kita kagumi adalah ruang yang paling dalam untuk kita terus memupuk syukur yang lebih banyak lagi. Bagaimana tidak ? sesuatu yang indah selalu dibanggakan, kesederhanaannya membawa keberkahan, jejak kehidupannya memberikan teladan bagi banyak orang, semoga kita tidak berhenti sampai disini dalam mencintai sosok yang dikagumi.
Magical Words #5
“Hidupkan Pesantren jangan Mencari Hidup di Pesantren”
Sebuah pesan mendalam, tentang semangat yang harus terus dikobarkan, tentang gerak yang tidak boleh berhenti, dan tentang diri yang harus terus diperbaiki dengan niat dan tujuan yang baik. Menghidupkan pesantren berarti menghidupkan segala rutinitas yang ada dengan bentuk pendampingan yang tidak akan pernah berhenti. Memperbaiki hal-hal yang masih rusak atau memprbaharui sesuatu yang belum ada. Dengan sikap disiplin dan niat yang baik, Pesantren akan selalu menjadi ladang untuk kita beramal.
Magical Words #6
“Takdir Terbaik adalah Apa yang Kita Jalankan Saat ini”
Banyak sekali yang akan kita cari dalam hidup, ketika kita tidak pernah mengenal rasa cukup. Hidup realistis memang sulit bagi sebagian orang, karena mungkin sebagian lain sudah menyusun se-idealis mungkin bagaimana kehidupan yang akan dijalani. Tapi perlu kita ketahui bahwa takdir terbaik kita saat ini adalah apa yang sedang kita jalani. Dengan berbagai profesi dan tanggung jawab, bahkan tentang pengendalian diri rasanya perlu kita menanamkan rasa cukup dalam diri, dan belajar menjadi manusia yang realistis.
Magical Words #7
“Ketika Kita Sedang Berjuang Membimbing Anak-Anak Untuk Sebuah Perjalanan Hidup, Sungguh Justru Mereka Sedang Mengajarkan Kita Makna Kehidupan”
Seringkali kita mengira, bahwa kita memiliki peran utama dalam menyampaikan sesuatu, memberikan pembelajaran dan menyelesaikan persoalan. Jika dilihat secara mendalam bagaimana langkah demi langkah mereka kayuh, tidak sedikit mereka mengalah hanya karena menuruti kemauan kita, bahkan seringkali ekpektasi kita terlalu tinggi untuk mereka bisa berkembang lebih tinggi. Sungguh bukan kita yang banyak berjuang, justru mereka yang sedang memberikan makna kehidupan untuk kita bisa belajar memahami setiap perbedaan orang yang kita temui.
Magical Words #8
“Children Are Likely To Live Up To What You Believe Of Them”
Sugesti itu penting bukan?
Apalagi yang kita yakini tentang proses orang-orang yang ada dibawah kita. Kelemahan pasti ada karena setiap orang pasti berbeda. Berbeda sudut pandangnya, berbeda cara mencapai tujuannya. Tapi meyakini bahwa setiap anak akan tumbuh dan berkembang itu adalah sebuah keharusan. Selambat apapun prosesnya tidak menjadi masalah, asal tidak berhenti.
Magical Words #9
“Bersikaplah Seperti Bebek, Tenang Dipermukaan Padahal Sedang Mengayuh Kaki Seperti Kesetanan Dibawahnya”
Calm is Superpower (Ketenangan adalah kekuatan super), ilmu tenang itu mahal tidak semua orang mampu menerapkan dalam dirinya dengan berbagai situasi yang ada. Kita bisa belajar dari bebek yang terlihat tenang ketika berada didalam air, walaupun sejatinya ia sedang mengusahakan untuk tetap bertahan hidup. Dari berbagai situasi yang terjadi rasanya perlu kita belajar menjadi manusia yang tenang, tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan sesuatu dan mampu mengendalikan sesuatu, serumit apapun situasinya yang menang adalah orang yang tenang.
Magical Words #10
“Engkau Merawat Ibumu Sambil Menunggu Kematiannya, Sedangkan Ibumu Merawatmu Sambil Menunggu Kehidupan Dan Kebahagiaanmu”
Konsep terakhir pada Magical Word, Sebuah refleksi bahka mungkin tamparan pengingat untuk kita bisa menjaga sesuatu yang masih ada ditengah-tengah kita. Kita mungkin sering juga mendengar kalimat ini “Seseorang baru akan terasa berharga, saat dia sudah tiada”. Maka selagi masih ada mari kita jaga rumah kita, tempat doa yang tidak pernah tertolak karena kehebatannya menjadi sosok ibu. Sebelum masanya habis dan sebelum waktunya hilang mari kita maksimalkan mengukir senyuman-senyuman membahagiakan yang mampu membuat mereka bersyukur bahwa keberadaan kita melengkapi perjalanan hidup mereka.





