AKAR

Bagikan

WhatsApp
Facebook
LinkedIn
X

( كُنْ كَمَا تَكُونُ وَلاَ تَكُنْ كَمَا يَكُونُونَ )

By : Jiddah Zainab

Betapa Allah Maha indah, Sang Pencipta segala Makhluq dengan cara cipta yang Indah dan selalu mencipta dalam versi terindah dalam berbagai bentuk terindah dan dapat di visualisasikan dalam berbagai perspektif yang indah.

Tak ada Makhluq Allah yang di ciptakan tanpa manfaat bahkan tak ada yang Allah ciptakan sia sia, semua makhluq Allah SWT pasti memiliki manfaat dan hikmah bagi siapapun yang mau memahaminya.

ًسُبْحَانَكَ مَا خَلَقتَ هَذا بَاطِلا

Namun sering kali cara pandang manusia terhadap penciptaan Allah menjadi terbatas, karna terbatas nya cara pandang manusia terhadap  apa yang hanya mampu di lihat secara tersurat hingga cara pandangnya belum mencapai kepada sesuatu yg tersirat.

Kita terbiasa memandang dengan fungsi pandang kedua kelopak mata, yaitu visualisasi apa yang terpandang dari fungsi mata kita.

Kita terbiasa melihat kepada bentuk hasil dari apa yg hanya bisa terlihat dari kasat mata saja.

Mata kita (mata saya dan mata anda ) terkadang begitu takjub dengan berbagai Ciptaan Allah salah satu contoh nya  adalah pohon. Kita memuji ciptaan Allah berupa pohon, jika pohon tersebut tumbuh dengan maksimal  divisualisasikan berupa batang pohon yang kuat, dahan yang rindang, daun yang rimbun apalagi  jika pohon tersebut mampu menghasilkan buah yang banyak , ranum dan manis dirasa dan di pandang.

Bahkan mungkin fokus mata kita hanya memandang takjub hanya kepada buah buahan saja , apalagi jika visualisasi buah tersebut begitu menarik untuk di lihat dan membuat kita tergesa gesa untuk segera menikmati rasa buahnya.

Padahal  Allah mencipatakan pandangan yang jelas di depan mata kita bahwa buah itu menempel pada dahan yg rimbun dengan daun yang lebat.

Batang pohon, dahan , ranting daun yang terpampang jelas sering kali BLUR dalam pandangan mata kita karna kita terlalu fokus pada buah saja. ( maksudnya : hasil )

Kalau mata kita belum mampu memandang secara adil kepada bentuk bentuk tersurat ( bentuk yang tervisual dengan jelas) bagaimana kita bisa memandang beberaoa ciptaan Allah yang sengaja Allah sembunyikan bentuk nya di tempat yang tidak terlihat kecuali jika kita benar benar berusaha untuk melihat bentuknya.

Allah Maha adil. Dan kita manusia tidak akan mampu bersikap dan berbuat adil, tapi harus berusaha untuk bersikap adil walaupun tidak akan pernah maksimal, karna kita adalah makhluq. Dan makna adil versi manusia tentu saja berbeda jauh dengan makna adil versi Tuhan.

Karna terlalu fokus kepada yang hasil akhir dari visualisasi sebatang pohon yaitu buah, maka mata kita melupakan batang, dahan ranting dan daun.

Dan kalau mata kita  tidak mampu melihat  bagian yg ikut berproses walau tervisualisasi dengan jelas secara menyeluruh,  bagaimana kita mampu melihat dan memahami bagian yang sebenarnya ikut berproses namun Allah menyembunyikan bentuk nya di tempat tertutup dari pandangan kasat mata kita.

Dalam konsep sebatang pohon, AKAR adalah bagian tersembunyi dan sering kali terlupakan fungsi nya dalam proses tumbuh kembang sebatang pohon

Padahal Akar memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang sebatang pohon sampai menghasil kan buah yang sangat menggiurkan.

Akar bekerja tanpa terlihat, tak ada visualisasi cara kerja bahkan Proses perubahan bentuk akar, kecuali jika di lakukan oleh peneliti tanaman.

Akar harus mampu menyerap sari makanan dalam tanah dan di beri tugas berat oleh Allah untuk membantu menumbuh kembangkan batang, dahan ranting, daun  dan buah dari sebatang pohon secara keseluruhan, tanpa terlihat oleh siapapun.

Tak ada narasi dan visualisasi, bagaimana sabarnya AKAR menunggu curahan air yang terkadang tak kunjung datang, baik dari hujan ataupun dari siraman tangan manusia.

Tak ada narasi dan visualisasi , bagaimana usaha Akar untuk berusaha berebut sari makanan dari hewan hewan melata dalam tanah yang juga membutuhkan sari makanan yang sama dengan nya demi tumbuh kembang sebatang pohon yang Allah titipkan kepada akar.

Tak ada narasi dan visualisasi tentang daya juang makhluq Allah  bernama akar dalam proses tumbuh kembang makhluq Allah berbentuk sebatang pohon.

Allah SWT menitipkan tugas berat kepada para AKAR untuk menjadi wasilah berkembang nya varietas tanaman dan buah buahan di muka bumi ini.

Dan jika kita manusia yang sudah sering melihat bagaimana penciptaan Allah terhadap berbagai bentuk tamanan dan buah buah an yg sudah banyak kita ni’mati sepanjang hidup kita, tapi kita nyaris lupa mengingat daya juang akar dalam mengemban amanah Allah.

Tentang kesabarannya tentang kekuatannya, tentang perjuangannya, tentang segala ketawadluannya, tentang ke istiqomahannya demi menjalankan amanah Allah, Sang Pencipta keindahan.

Akar tak butuh narasi, tak butuh visualisasi bahkan tak butuh validasi dalam mengemban tugas yang Allah titipkan kepadanya.

AKAR cukup bahagia dengan tersenyum dan bersembunyi didalam tanah yg di injak seorang manusia yang sedang memuji tumbuh kembang pohon dan buah yang sedang di aliri sari makanan dari bulir bulir batang kecil tubuhnya.

AKAR rela tak terlihat, AKAR rela terinjak, AKAR rela terpendam dalam tanah pekat asalkan pohon bisa tumbuh dan menghasil buah yang bisa dinikmati banyak orang.

Sama halnya dalam realitas kehidupan kita, sebagian besar dari kita adalah  orang-orang yang hanya senang melihat hasil tanpa mau menghargai proses tumbuh kembang dalam kehidupan.

Padahal hasil tidak akan bisa bermutu baik, tanpa melalui proses panjang dari orang orang yang kadang sering kali tidak ingin terlihat narsis atau tidak ingin dilihat kerjanya. Proses penjaminan mutu ini sering kali  hanya  bisa  dilakukan oleh tangan tangan amanah dan jiwa jiwa  yang memiliki konsistensi kuat untuk tetap berpijak pada tugaa apa yang telah Allah berikan kepada nya , walau penuh dengan ujian yang bertubi tubi yang harus di lalui tanpa  perlu validasi dari sekeliling.

Dan terkadang prinsip hidup menjadi akar itu tidak familiar menjadi pilihan banyak orang di era sosial media seperti sekarang ini. Dimana setiap orang ingin terlihat hebat dan perlu menjadi terkenal dengan memiliki banyak pengikut untuk menjelaskan jati dirinya.

Namun masih ada beberapa orang   yang lebih memilih menjalankan hidup seperti fungsi AKAR,  yang tak terlihat tapi memiliki banyak manfaat.

Hal ini bukan berarti mereka merasa benar, bukan mereka tak ingin terkenal, tapi ini lebih pada pilihan hidup yang ingin di jalani nya dengan indah dan bahagia. Dan kita cuma  perlu menghargai pilihan hidup mereka. Karna orang yang memilih hidup menjalani fungsi akar biasanya tidak butuh frame untuk mengganggu hidup anda.

Mereka memilih hidup  menjadi akar  yang tersembunyi di dalam tanah dari pada menjadi buah yang bisa dlihat dan dikenal di manca negara, mungkin karna perspektif yang di fahami nya bahwa berusaha  menjadi manusia yang baik bukan semata mencari dan menghitung seberapa banyak orang yang mengenal dan mengetahui kebaikan anda tapi seberapa banyak manfaat yang bisa anda alirkan kepada orang orang sekelililing anda, walaupun tak banyak orang yang mengenal anda.

Belajarlah untuk menghargai dan mengingat peran dan fungsi AKAR.

Peran penting akar sering kali terlupakan karna tak pernah terlihat kerjanya. Padahal jika akar subur, pohon akan tumbuh dan berkembang dengan baik, namun jika akar mati dan tidak mampu mensuplay sari makanan lagi, maka pohon juga bisa mati kering, tak bisa berbunga apalagi berbuah dengan baik.

Dan mungkin ada hal yang lebih mengkhawatirkan bagi orang orang yang memilih hidup dengan mengikuti filsafat akar, yaitu konsep kalimat :

كم من مشهور عند الناس لا قيمة عند الله

(العياذ بالله )

Terima kasih Banyak untuk PARA AKAR yang selalu bekerja tanpa pamrih untuk tumbuh kembang Qotrun Nada… Semoga Allah selalu menjaga kalian semua…aamiin

SELAMAT HARI SANTRI 2025

Qotrun Nada, 22 Oktober 2025 M / 30 Rabiul Akhir 1447 H

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *